Uni Eropa Mulai Terpecah, Hongaria akan Bayar Gas Rusia dengan Rubel

ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/foc/sad.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menyatakan Hongaria akan memenuhi permintaan Vladimir Putin untuk membayar gas Rusia dengan rubel.
Penulis: Happy Fajrian
7/4/2022, 18.52 WIB

Perpecahan mulai terjadi di kawasan Uni Eropa setelah Hongaria menyatakan akan memenuhi permintaan Vladimir Putin untuk membayar gas Rusia dengan rubel.

“Hongaria akan membayar pengiriman (gas) dengan rubel jika Rusia meminta itu,” kata Perdana Menteri Viktor Orban seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (7/4).

Sebelumnya Putin memperingatkan Eropa bahwa Rusia akan mematikan aliran gas kecuali negara pengimpor membayarnya dengan rubel. Ini sebagai balasan atas sanksi negara barat atas invasi Moskow ke Ukraina.

Namun komisi Eropa mengatakan bahwa negara yang memiliki kontrak pembelian gas dengan Rusia dalam euro atau dolar harus mematuhi kontrak tersebut dan membayar dengan mata uang yang disepakati dalam kontrak.

Menteri Luar Neger Hongaria Peter Szijjarto sebelumnya mengatakan bahwa otoritas UE tidak memiliki peran dalam kesepakatan pasokan gasnya dengan Rusia yang didasarkan pada kontrak bilateral antara MVM, perusahaan listrik negara Hongaria, dengan Gazprom.

Hongaria merupakan satu dari sedikit negara anggota UE yang menolak sanksi energi terhadap Rusia. Apalagi Hongaria telah menjalin hubungan bisnis yang erat dengan Moskow selama lebih dari satu dekade.

Orban menegaskan bahwa keputusan ini sebagian merupakan janji untuk menjaga keamanan pasokan gas untuk rumah tangga Hongaria. Simak databoks berikut:

Sementara itu pemerintahan sejumlah negara anggota UE telah mendiskusikan permintaan Putin dengan perusahaan energi nasional di negaranya masing-masing.

Halaman: