Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral optimistis penerapan proyek B35 dapat mendorong serapan biodiesel naik 6,4 % menjadi 10,8 juta kl di tahun ini. Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat serapan biodiesel hingga Juni 2022 mencapai 4,9 juta kilo liter (kl), setara 49 % dari target akhir tahun, yakni 10,15 juta kl.
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Edi Wibowo mengatakan serapan biodiesel diprediksi melebih target akhir tahun. Syaratnya, jika pemerintah merealisasikan campuran minyak sawit ke BBM jenis Solar hingga 35 % atau B35 pada akhir Juli ini.
"Dengan adanya B35, target dapat dievaluasi dan akan meningkat 10,8 juta kl," kata Edi dalam Energy Corner CNBC, Senin (11/7).
Edi menyatakan harga BBM biodiesel cenderung lebih stabil daripada BBM fosil pada umumnya. Hal tersebut disebabkan penentuan harga jual biodiesel yang dihitung berdasarkan harga minyak sawit mentah (CPO) dan harga minyak mentah Indonesia (ICP). "Harga memang tergantung CPO dan pengaruh crude oil (minyak mentah) dunia," ujar Edi.
Meskipun begitu, BBM campuran minyak nabati seperti Dexlite mengalami kenaikan harga per Minggu (10/7). Harga Dexlite dari Rp 12.950 kini dibanderol seharga Rp 15 ribu per liter.
Dexlite merupakan varian bahan bakar diesel yang memiliki CN minimal 51, dan mengandung Sulfur maksimal 1200 ppm yang mengandung minyak nabati atau Biodiesel 30 % dan dikenal sebagai B30. Dexlite digunakan pada mesin diesel putaran tinggi, seperti pada sektor pertambagan, perkapalan, dan kendaraan komersial.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan kenaikan harga terjadi mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia. Pada Juni 2022, harga ICP mencapai US$ 117,62 atau lebih tinggi 37 % dibandingkan harga Januari 2020.
Sementara itu, harga CPO di Pasar Spot Rotterdam tetap bertahan dalam sembilan hari terakhir di level US$ 1.480 per metrik ton pada perdagangan Minggu (10/7). Harga CPO sempat menyentuh level tertingginya US$ 2.010 per metrik ton pada Rabu (9/3). Adapun di dalam negeri, harga minyak sawit di pasar spot Medan sempat menyentuh level Rp 22.570 per kg pada penutupan perdagangan Jumat (8/7).
Edi mengatakan pemanfaatan biodiesel di Tanah Air masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keluhan pihak industri pertambangan dan perkapalan karena mengalami penggumpalan saat menggunakan B30. Selain itu, muncul kekhawatiran terkait kestabilan oksidasi dan kadar air yang terkandung dalam B35.
"Penurunan dayanya tidak signifikan, sekira 2 %. Nilai kalor Biodiesel lebih kecil dari Solar. Ini bisa diatasi dengan berjalannya waktu. Semoga tidak ada kendala signifikan untuk B35," ujar Edi.
Pemanfaatan bahan bakar nabati diharapkan bisa mengurangi impor BBM fosil secara bertahap. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak mentah Indonesia terbesar pada 2021 berasal dari Arab Saudi, dengan volume mencapai 4,42 juta ton dan nilai US$ 2,27 miliar. Volume itu mencapai 32,08 % dari total impor minyak mentah Indonesia, yang totalnya 13,78 juta ton. Sementara volume impor minyak tersebut juga meningkat 31,08 % dari tahun sebelumnya.
"Kalau kita gunakan biodiesel, diharap bisa mengurangi produksi Solar dan mengurangi impor minyak fosil yang saat ini masih tinggi," katanya.