Tambah Daya untuk Kompor Induksi 1.000 Watt, PLN Tak Ganti Meteran

ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Warga memeriksa pulsa token listrik di salah satu rumah susun kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Minggu (25/7/2021).
19/9/2022, 13.14 WIB

“Yang nambah PLN, bukan pelanggan. Kalau pelanggan yang tambah daya, bayar, kalau PLN tidak. Itu bedanya. Sebetulnya yang disebut tidak perlu tambah daya maksudnya seperti itu,” ujar Doddy Pangaribuan kepada Katadata.co.id, Jumat (16/9).

Adapun biaya listrik usai pemasangan ditanggung oleh pemerima manfaat. "Kalau bulanannya itu ya bayar sendiri. Kenaikan biaya listrik tentu sesuai dengan pemakaian kompor. Yang jelas memasak dengan kompor induksi lebih hemat dari kompor elpiji," ujar Doddy.

Sebelumnya diberitakan, usai penerima hak mendapatkan paket kompor induksi, pihak PLN tak akan menarik atau mengambil kompor maupun tabung elpiji 3 kg milik pelanggan.

Doddy menyebut program ini sebagai sosialisasi penggunaan kompor induksi yang tak mewajibkan pertukaran pelanggan untuk menyerahkan kompor dan tabung elpiji melon mereka.

"Sebetulnya rencana besarnya penarikan elpiji secara bertahap, tapi PLN tidak mungkin menarik kompor elpiji karena bukan kewenangan kami. Bahwa pemerintah menarik atau mengendalikan peredaran tabung gas itu persoalan lain. Itu domain pemerintah bukan PLN," kata Doddy.

Dalam satu paket kompor induksi, Doddy menaksir tiap paket bernilai Rp 2,5 juta. Perhitungan ini didasarkan pada harga kompor induksi Rp 1,2 juta, alat masak panci dan wajan Rp 500.000, biaya tambah daya dan instalasi Rp 800.000. "Ini perkiraaan kasar, Rp 2,5 juta per paket," kata Doddy kepada Katadata.co.id, Jumat (16/9).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu