Konsumsi Listrik Tinggi, Impor Batu Bara Cina dari Indonesia Naik 35%

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022).
Penulis: Happy Fajrian
20/9/2022, 16.31 WIB

Harga batu bara termal Rusia dengan kandungan kalori 5.500 kkal yang diekspor ke Cina naik menjadi US$ 155 per ton pada akhir Agustus, dari US$ 150 per ton pada bulan sebelumnya.

Kekeringan parah dan gelombang panas melanda Cina barat dan selatan mulai akhir Juli menyebabkan pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara meningkatkan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan untuk pendingin ruangan dan anjloknya produksi pembangkit listrik tenaga air.

Cina juga meningkatkan pembelian batubara termal berkualitas lebih tinggi, seperti batu bara Rusia, untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik.

Perusahaan listrik di Cina diperkirakan akan meningkatkan impor batu bara pada Oktober untuk mengisi kembali stok menjelang dimulainya musim dingin di sebagian besar Cina utara pada pertengahan November.

Namun, karena depresiasi renminbi terus berlanjut, batu bara impor akan menjadi lebih mahal bagi pembeli Cina dan berpotensi mengurangi permintaan.

Halaman: