PT Bukit Asam (PTBA) tengah menjajaki akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu milik PLN nilainya ditaksir mencapai US$ 800 juta atau sekitar Rp 12,3 triliun, untuk memasuki proses pensiun dini. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut PLTU Pacitan akan menjadi target berikutnya untuk pensiun dini.

Arifin mengatakan pemerintah akan terus mendorong pelaksanaan phase out atau pensiun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara secara bertahap melalui akuisisi PLTU milik PLN. Mekanisme akuisisi akan berlanjut pada PLTU milik PLN yang berusia tua.

"Pasti ada lagi, karena memang banyak juga PLTU yang sudah berusia uzur. Pasti akan berangsur," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (21/10).

Arifin menyebut, skema alih aset PLTU Pacitan bersifat terbuka. Artinya, akuisisi dapat dilakukan oleh pihak swasta maupun BUMN selayaknya yang dilakukan oleh PTBA. "Bisa BUMN, bisa swasta. Kan sekarang kalau di Jawa listriknya kelebihan banyak," ujar Arifin.

Direktur Transmisi dan Sistem Perencanaan PLN, Evy Hariyadi, menjelaskan setelah PLTU Pelabuhan Ratu, a juga akan mencari investor untuk PLTU Pacitan 2 x 315 MW. Nilai investasi PLTU ini juga mencapai sekitar US$ 800 juta.

Adapun pengambilalihan PLTU ini akan menggunakan skema energy transition mecanishm atau ETM yang disusun oleh Kementerian Keuangan. "Skemanya untuk PLTU Pacitan akan sama, tetapi kami masih mencari investornya. Jadi keduanya total sekitar US$ 1,6 miliar," kata dia.

Mengutip situs Bank Pembangunan Asia (ADB), ETM adalah pembiayaan gabungan atau blended-finance untuk mempercepat waktu penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada agar dapat segera menggantikannya dengan kapasitas pembangkitan listrik yang bersih. Mekanisme ini terdiri atas dua pembiayaan.

Pertama, dikhususnya untuk penutupan lebih dini atau pengalihan fungsi pembangkit listrik tenaga batu bara dengan jadwal yang dipercepat. Kedua, berfokus pada investasi pada pembangkitan, penyimpanan, dan peningkatan jaringan listrik untuk energi bersih yang baru.

Bank multilateral, investor kelembagaan swasta, organisasi filantropi, dan investor jangka panjang akan menyediakan modal bagi ETM. Skema ETM di Indonesia diluncurkan pemerintah pada COP26 di Glasgow akhir tahun lalu bekerja sama dengan ADB.

Adapun PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI ditunjuk sebagai country platform. Berbagai dana investasi ke proyek-proyek transisi energi nantinya masuk melalui country platform tersebut.

ADB telah mulai mengumpulkan dana dari donor untuk program ETM yang bertujuan mempensiunkan PLTU di Indonesia dan Filipina. Salah satu negara yang telah menjadi donor adalah Jepang dengan hibah sebesar US$ 3,4 miliar.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu