Petronas Dapat Izin Mengebor Sumur Minyak di Madura, Onstream 2027

Arief Kamaludin|KATADATA
Petronas
11/1/2023, 07.31 WIB

"Kedepan, tentu Lapangan Hidayah menjadi salah satu kontributor penting untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel pada 2030,” ujar Dwi.

Ia menyebutkan, produksi minyak masih di bawah konsumsi. Oleh karena itu, upaya mempercepat penemuan minyak menjadi prioritas.

Perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengembangan Lapangan Hidayah terdiri dari:

  1. Biaya investasi (di luar sunk cost) diperkirakan US$926 juta
  2. Biaya operasi termasuk PBB sampai lapangan mencapai economic limit US$ 1,99 miliar
  3. Biaya Abandonment and Site Restoration (ASR) US$ 201 juta

“Masuknya investasi seperti ini merupakan bukti bahwa industri hulu migas Indonesia masih menarik di mata investor. Tinggal bagaimana kami sama-sama bekerja menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujar Dwi.

Dengan disetujuinya POD I Lapangan Hidayah, kegiatan pembangunan fasilitas produksi dapat segera dilakukan. Lapangan ini akan mulai berproduksi atau onstream pada awal 2027, dengan tingkat produksi sekitar 8.973 barrel oil per day (BOPD).

Lapangan tersebut akan mencapai puncak produksi pada 2033 yakni 25.276 BOPD.

Lapangan itu diperkirakan aktif berproduksi selama 15 tahun (2027 - 2041). Dalam kurun waktu ini, lapangan diprediksi berkontribusi pada penerimaan negara US$ 2,1 miliar atau setara Rp 31 triliun.

“Kami berharap semua pemangku kepentingan dapat mendukung sepenuhnya atas pengembangan Lapangan Hidayah, sehingga kontribusi-kontribusi yang kami perkirakan tersebut dapat segera terwujud,” kata Dwi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu