Liputan Khusus | IDE Katadata 2024

Alasan Pertamina Genjot Eksplorasi Migas di Tengah Transisi Energi

Katadata / Trion Julianto
SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan peninjauan pompa angguk di lokasi Sumur Bor Lapangan Duri, Riau (30/12/2022).
Penulis: Happy Fajrian
5/3/2024, 18.36 WIB

Pertamina terus menggenjot kegiatan eksplorasi migas untuk menemukan cadangan-cadangan baru meski di tengah transisi energi. Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Muharram Jaya Panguriseng hal tersebut untuk menjaga ketahanan energi nasional.

Dia menjelaskan bahwa kebutuhan energi nasional akan terus meningkat. Pada 2023 kebutuhan energi primer mencapai 245 megaton setara minyak akan meningkat menjadi sekitar 1.000 megaton setara minyak pada 2050. Sedangkan porsi energi baru terbarukan pada 2023 hanya 13,1%.

“Mengacu pada RUEN (rencana umum energi nasional) pada 2050 kebutuhan energi kita naik lebih dari 4 kali lipat sekarang, sekitar 1.000 megaton setara minyak. Pada saat itu EBT baru 23%, terus yang lain dari mana?” ujarnya dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2024 di Kempinski Hotel Indonesia, Selasa (5/3).

Menurut dia, berdasarkan RUEN, pada 2050 kontribusi sektor migas terhadap pemenuhan kebutuhan energi primer nasional masih mencapai 48%.

“Itulah yang menjadi semangat kami di PHE untuk terus melakukan eksplorasi. Karena kalau tidak, maka kita akan mempertaruhkan bangsa kita menjadi konsumen energi dari negara lain,” kata dia berbicara dalam sesi "Energy as A Driver of Economic Growth".

Muharram menilai menjadi konsumen energi, meski Indonesia memiliki uang untuk impor, mempertaruhkan ketahanan energi nasional. Pasalnya ada risiko geopolitik di masa depan yang harus diantisipasi.

“Kalau mereka aspek geopolitiknya merasa kita bukan mitra yang bisa diberi, maka tidak akan diberi. Seperti Rusia terhadap Jerman. Oleh karena itu kita harus bijak, bagaimana caranya secara gradual bergeser ke energi yang lebih bersih, tapi memastikan ketahanan energi primier kita aman,” ujarnya.

Sebelumnya PHE mengumumkan penemuan cadangan migas sebesar 1,4 miliar barel setara minyak (BBOE) dari kegiatan eksplorasi di blok yang dikelola sepanjang 2023. Temuan itu dicatatkan melalui mekanisme validasi cadangan sepanjang 2023.

Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan temuan itu didapatkan melalui kegiatan eksplorasi pada area-area yang sudah dikembangkan secara penuh di blok yang ada.

“Eksplorasi merupakan kunci dari keberlanjutan pasokan energi untuk menemukan sumberdaya dan memastikan ketersediaan energi primer terjaga dalam rangka memenuhi kebutuhan energi dalam negeri,” kata dia beberapa waktu lalu, Sabtu (10/2).

Menurut Muharram, eksplorasi PHE secara konsisten selaras dengan pemenuhan kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat hingga 2050. “Migas terutama gas masih menjadi kunci penting dalam pemenuhan energi saat ini,” kata dia.