PT PLN (Persero) memperoleh hibah sekitar USD2 juta atau setara Rp31 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (The United States Trade and Development Agency / USTDA).

Hal tersebut dikemukakan saat agenda penandatangan Grant Agreement di antara PLN dan USTDA pada 6 Maret 2024. Hibah ini berupa studi kelayakan interkoneksi energi hijau lintas batas Indonesia-Malaysia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan USTDA ini pun, imbuhnya, sangat penting untuk memperkuat interkoneksi yang saling terhubung antarnegara ASEAN.

“Interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia dan Kalimantan-Sabah dianggap sebagai salah satu interkoneksi prioritas, mengingat dampaknya terhadap ketahanan energi regional dan percepatan upaya transisi energi,” ujar Darmawan dikutip dari keterangan pers, Sabtu (9/3).

Menurut Darmawan, kerja sama ini menjadi simbol kekuatan baru ASEAN yang sebelumnya terpecah-pecah, dan kini menjadi satu kesatuan. Menurutnya, ambisi ini hanya dapat dicapai melalui kolaborasi, seperti yang ditunjukkan dengan kemitraan PLN dan USTDA.

“Mimpi besar ASEAN Power Grid adalah bagaimana infrastruktur ini dapat membawa kesejahteraan bagi negara-negara di Asia Tenggara, meningkatkan ketahanan energi, dan di saat yang sama juga mendukung transisi ke energi yang lebih bersih,” katanya.

PLN menyadari proyek interkoneksi ini bukanlah perkara mudah. Terdapat tantangan dari sisi kebijakan negara yang berbeda-beda, teknis, dan komersial, tantangan ini dapat diatasi apabila seluruh pihak bersatu.

Halaman: