Pertamina Pastikan Stok BBM dan Minyak Mentah Aman Jelang Lebaran 2024

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di salah satu SPBU Desa Kuta Padang, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Jumat (23/2/2024). Berdasarkan data pemberian kuota tahun 2024 dari Badan pengatur hilir minyak dan gas bumi (BPH Migas), Pemerintah Provinsi Aceh mendapatkan kuota BBM bersubsidi sebanyak 1.000.883 kiloliter (KL) yang terdiri dari Jenis BBM Tertentu (JBT) sebesar 411.981 KL untuk solar, minyak tanah sebesar 3.360 KL dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sebanyak 585.542
28/3/2024, 05.39 WIB

PT Pertamina (Persero) menjamin persediaan atau stok bahan bakar minyak (BBM) aman selama momen mudik dan hari raya idulfitri 2024. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan secara rata-rata keamanan stok ini berkisar selama 20 hari.

“Untuk kuota secara umum aman. Mungkin kalau datanya nanti kami bisa susulkan informasinya. Tapi untuk pertalite stoknya sangat aman, pertamax juga sangat aman. Termasuk juga turbo,” kata Fadjar di Jakarta pada Rabu (27/3).

Tidak hanya itu, Fadjar juga mengatakan stok BBM solar aman meski saat momentum lebaran sebelumnya, jenis BBM ini kerap mengalami anomali. Salah satunya karena demand atau permintaanya menurun. 

“Stok solar aman tapi secara konsumsi, berdasarkan dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, solar ini demand menurun. Karena di saat yang bersamaan industri libur. Kemudian truk-truk besar yang mengonsumsi solar juga tidak beroperasi selama mudik, Jadi konsumsinya menurun,” ujarnya.

“Tapi secara umum untuk stok BBM lainnya sangat aman. Mungkin rata-rata bisa di atas 20 hari semua stoknya,” lanjutnya.

Stok Minyak Mentah Aman Saat Lebaran

Selain BBM, Fadjar juga memastikan stok minyak mentah aman berdasarkan overview atau peninjauan pada Maret 2024, persedian minyak bisa cukup untuk 25,5 hari.

“Jadi stoknya hampir satu bulan, kami pastikan bahwa stok untuk minyak mentah itu aman sehingga tidak perlu ada kekhawatiran. Terlebih, dengan kapasitas pengolahan mencapai 908 ribu barel per hari (bph),” ujarnya.

Selama momen lebaran, Pertamina juga akan menyiagakan lebih dari 7.400 SPBU di seluruh wilayah Indonesia mulai dari 723 SPBE, 48.207 agent outlet LPG ada, 61 kios Pertamina Siaga yang berada di rest area, 54 motoris. 281 Pertamina Delivery Service, 200 mobil tangki yang stand by, 71 terminal avtur DPPU, 115 terminal BBM, dan 30 terminal LPG.

Sebagai informasi, motoris merupakan salah satu layanan yang Pertamina sediakan untuk mengantarkan BBM ke pengguna yang mengalami kemacetan di jalan tol. Layanan ini bisa diperoleh dengan menelepon call center Pertamina pada nomor 135.

“Jadi nanti motoris akan masuk lewat tol, dikawal oleh polisi, tentunya sudah berkoordinasi dengan kebutuhan perhubungan juga, sehingga nanti BBM bisa diantar ke lokasi yang macet,” kata dia.

Penyaluran Jaringan Gas Rumah Tangga Tidak Terkendala

Untuk subholding gas, Pertamina juga turut memastikan penyaluran jaringan gas rumah tangga (jargas) tidak mengalami kendala. “Karena menjelang lebaran, biasanya ibu -ibu masak di rumah. Otomatis LPG, kemudian jaringan gas juga harus dalam kondisi prima,” ujar Fadjar.

Fadjar juga memaparkan persiapan subholding lain yakni Pertamina International Shipping (PIS). Ini merupakan anak usaha Pertamina yang ditunjuk sebagai induk subholding perkapalan. 

“Jadi PIS sudah menyiagakan 318 kapal yang beroperasi, termasuk tambahan 8 kapal ini yang stand by, jika terjadi permintaan yang berlebih, kami standby kan 8,” ujarnya Fadjar.

Selain itu PIS juga menyiapkan 453 kapal support berupa kapal tugboat untuk mendukung kapal-kapal tanker di atas. Selain itu, Pertamina juga mempersiapkan kebutuhan perjalanan pemudik jelang lebaran.

Fadjar mengatakan, Pertamina mengalokasikan kebutuhan energi hanya 28% yang ditujukan untuk wilayah Jabodetabek. Hal ini disebabkan karena daerah tujuan utama mudik masyarakat di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Jadi secara otomatis kami agak shifting, yang mungkin secara harian konsumsi terbesar di Jabodetabek. Mungkin selama arus mudik, nanti konsumsi-nya akan bergeser ke Jawa Barat dan juga sampai Jawa Timur,” katanya.

Reporter: Mela Syaharani