Dampak Perang Dagang, Tiongkok Setop Pembelian Produk Pertanian AS

ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping setelah KTT pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12). Meski bersepakat negosiasi dagang, kedua negara masih melanjutkan perang dagang. Terbaru, Tiongkok hentikan pembelian impor produk pertanian AS.
6/8/2019, 13.21 WIB

Dalam 18 bulan terakhir, lanjut Duvall, petani dan peternak telah menghadapi masalah jatuhnya harga komoditas pertanian. Tidak hanya itu, mereka juga menghadapi musim yang buruk dan pengenaan tarif yang tinggi.

Ekspor pertanian ke Tiongkok menurun US$ 1,3 miliar selama semester I 2019. Selain itu, para petani AS juga mengalami kehilangan pasar hingga US$ 9,1 miliar selama 2018.

Berdasarkan data Departemen Pertanian AS, hingga 25 Juli AS mengeskpor 10,1 juta ton kedelai ke Tiongkok, atau turun 27,5 juta ton dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Sementara berdasarkan data US Census Bureau, nilai impor kedelai Tiongkok dari AS menurun. Pada triwulan III 2018, Tiongkok mengimpor kedelai AS dengan nilai US$ 3,13 miliar atau turun dari sebelumnya US$ 12,23 miliar pada 2017.

Michelle Erickson-Jones, petani asal Montana beranggapan perang dagang tersebut akan menyulitkan petani. Sebab, petani bergantung pada permintaan Tiongkok. "Hal ini memiliki dampak signifikan bagi kedelai dan industri babi atau apapun yang kami kirim ke Tiongkok," ujarnya.

(Baca: Perang Mata Uang Memukul Bursa Saham AS, Emas dan Yen Jadi Buruan)

Halaman: