Harga CPO Turun, Kemendag Revisi Target Ekspor 5 Persen

CPO KATADATA|Agung Samosir
KATADATA | Agung Samosir
Penulis:
Editor: Arsip
2/10/2014, 15.01 WIB

"Kalau solar itu diganti kelapa sawit, seperti dimandatkan. Maka nggak akan signifikan dari harga CPO melemahnya," kata dia.

Meski ada rencana untuk merevisi target ekspor tahun ini, Lutfi masih optimistis ekspor tahun depan akan ada perbaikan. Hal ini karena masih ada harapan dari industri lain yang bisa menyumbang ekspor lebih besar. Terutama untuk industri teknologi tinggi, seperti kendaraan bermotor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui kinerja ekspor pada Agustus tahun ini berbeda dari biasanya. Tren ekspor biasanya meningkat pada bulan Agustus, tapi tahun ini malah turun. Sebaliknya, pada kuartal III kinerja impor biasanya rendah, saat ini justru meningkat. (Baca: Program LCGC Perbaiki Neraca Perdagangan RI)

Menurut Kepala BPS Suryamin, melemahnya harga sawit memberikan pengaruh cukup besar pada kinerja perdagangan.

"Minyak lemak nabati turun, 17,7 persen. Itu karena penurunan harga kelapa sawit hanya USD 92,4 per metrik ton, dibandingkan tahun lalu. Agustus lalu harga sawit per Juli juga turun hampir 9 persen. Padahal ini ekspor nomor dua (terbesar) Indonesia," kata Suryamin. (Baca: Pasar Takut Kebijakan Ekonomi Jokowi Tersandera)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati