Jokowi Target Ratusan UMKM Naik Kelas Usai Gandeng 59 Korporasi Besar

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pool/wsj.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan saat pemberian bantuan modal kerja di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/7/2020). Jokowi berharap UMKM naik kelas dengan kerja sama dengan 59 perusahaan besar.
18/1/2021, 12.10 WIB

Pemerintah pun terus berupaya untuk membangun ekosistem yang kondusif agar kolaborasi usaha besar dengan UMKM memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Ia meminta jajarannya untuk memperluas kerja sama tersebut pada masa mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan koordinasi kerja sama antara UMKM dan pengusaha akan berlangsung setiap bulan.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari arahan Jokowi dalam rapat kabinet beberapa waktu yang lalu. Selain itu, kemitraan tersebut merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Aturan tersebut menyebutkan, setiap pemerintah daerah atau pusat dengan kewenangan wajib memfasilitasi UMKM dan usaha besar kecil mikro dalam rantai pasok demi meningkatkan kompetensi usaha. "Ini bagian dari ikhtiar kami," ujar Bahlil.

Dari penjelasan BKPM, 59 perusahaan tersebut terdiri dari 29 kegiatan Penanaman Modal Asing (PMA) dan 27 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Adapun UMKM yang terlibat sebanyak 196 usaha.

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam kemitraan ini adalah produsen bahan makanan yakni PT Cheil Jedang Indonesia yang menggandeng 3 UMKM. Presiden Direktur PT Cheil Jedang Shin Hee Sung berharap kerja sama ini mampu mengangkat usaha kecil untuk berkembang. “Harapannya bisa lebih baik ke depan,” katanya.

Hal yang sama juga dilakukan produsen garmen besar yakni PT Pan Brothers Tbk. Mereka mengajak 13 UMKM masuk dalam rantai pasok usahanya. “Kami harap program ini nyata dan berdampak pada percepatan ekonomi Indonesia,” kata Vice CEO Pan Brothers Anne Patricia Sutanto.

Halaman: