Pemerintah akan menggelontorkan 1,2 miliar liter minyak goreng bersubsidi untuk menekan harga komoditas tersebut. Program tersebut akan menggandeng 70 pelaku industri minyak goreng sawit (MGS).
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan ke-70 pelaku industri MGS akan menyediakan minyak goreng kemasan sederhana dengan didukung sekitar 200 packer.
Nantinya, minyak goreng kemasan sederhana tersebut akan diberi label MINYAKITA.
Sebagai informasi, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan menyalurkan dana sebesar Rp 3,6 triliun untuk subsidi minyak goreng.
Volume minyak goreng yang akan disalurkan sebanyak 1,2 miliar liter untuk enam bulan ke depan.
Bagi industri MGS yang ingin terlibat dalam program pemerintah ini, Kementerian Perindustrian akan merelaksasi SNI (Standar Nasional Indonesia) MGS secara wajib untuk industri MGS yang menggunakan merek MINYAKITA.
"Jadi, kalau perusahaan industri terdaftar dalam program penyediaan MGS dengan merek MINYAKITA, akan kami fasilitasi percepatan sertifikasi SNI-nya,” tutur Putu Juli Ardika, dalam keterangan resmi, Selasa (11/1).
Sebagai upaya dari persiapan program MINTAKITA, Kemenperin telah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah produsen, antara lain PT Salim Ivomas Pratama di Jakarta, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology di Bekasi, dan PT Multimas Nabati Asahan di Serang, Banten.
“Kami mengapresiasi terhadap upaya dan komitmen para pelaku industri minyak goreng yang telah mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga ini,” tambah Putu.
Kemenperin juga sudah mendapatkan berbagai masukan dari pelaku industri agar implementasi kebijakan tersebut bisa berjalan baik sesuai sasarannya.
Manager Quality Assurance & Quality Control PT Salim Ivomas Pratama Christian Suripto menyampaikan, pihaknya siap mendukung program pemerintah dalam menyediakan produk MGS dengan harga terjangkau.
Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah menyederhanakan alur distribusi MGS dari pabrik, gudang, distributor dan pengecer, sehingga biaya pengiriman barang dapat ditekan.
Dengan cara tersebut maka diharapkan masyarakat mendapatkan harga beli MGS secara terjangkau.
Untuk ke pasar modern seperti minimarket, Salim Ivomas menggunakan pengiriman langsung untuk pasokannya. Cara tersebut bisa memperpendek alur distribusi sekaligus pemerataan pasokan.
"Jadi, harganya bisa setara semua. Kami juga memerhatikan kebutuhan untuk pasar tradisional dengan harga yang terjangkau. Bahkan, kami ikut memanfaatkan perkembangan e-commerce,” tuturnya.
Hingga Desember 2021, SIMP telah melakukan pendistribusian minyak goreng kemasan sederhana dalam program stabilisasi harga MGS sebanyak 775 ribu liter.
Jumlah tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah.
General Manager PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Unit Marunda, Agus Widjaja mengemukakan, perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat.
“Kami akan berpartisipasi dengan produk yang telah memenuhi ketentuan SNI, dan kami juga telah menyiapkan hal-hal terkait pelaksanaan program pemerintah tersebut, dengan distribusi MGS merek MASKU sebanyak 5 juta liter per bulan,” katanya.
PT SMART optimistis bahwa operasional produksi pabrik MGS, yang berada di di Bekasi dan Surabaya, dapat memenuhi target pencapaian program MGS harga terjangkau.
“Sampai saat ini, meskipun di tengah pandemi, produktivitas pabrik MGS kami tetap terjaga, pasokan bahan baku berupa CPO juga masih lancar ," ujarnya.
Hingga Desember 2021, PT SMART telah turut serta dalam program stabilisasi harga dengan melakukan pendistribusian minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 600 ribu liter.
Sementara itu, Head Business Kawasan Industri Terpadu Wilmar – Serang, Tenang Sembiring juga menyatakan hal serupa bahwa Wilmar Group berkomitmen untuk mendukung program MGS harga terjangkau melalui penyediaan produk sesuai target alokasi yang ditetapkan Pemerintah.
Wilmar akan menyalurkan sebanyak 10 juta liter per bulan untuk mendukung program MGS harga terjangkau ke seluruh wilayah Indonesia.
"Kami juga akan bekerjasama dengan sejumlah distributor di daerah-daerah untuk memastikan produk MGS kami tersedia di area pemasaran dan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan Pemerintah,” tutur Tenang Sembiring.
Hingga Desember 2021, Wilmar Group telah menyalurkan lebih dari 1,1 juta liter MGS kemasan sederhana untuk program stabilisasi harga MGS, atau telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah yaitu 1 juta liter.