8 Perusahaan Penerima Izin Ekspor CPO Masuk Daftar Dugaan Kartel

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022).
6/6/2022, 14.00 WIB

"Apabila ada pelaku usaha yang dengan sengaja mengambil keuntungan dengan cara-cara tidak benar, pemerintah tidak segan mengambil hukuman sesuai perundang-undangan," kata Luhut. 

Sebelumnya, Direktur Investigasi KPPU Gopprera Panggabean  mengatakan akan memanggil 15 produsen minyak goreng sebagai perusahaan terlapor dugaan kartel minyak goreng. Pemanggilan tersebut akan dijadwalkan pada 31 Mei 2022 hingga 9 Juni 2022. 

Menurutnya, 15 pabrikan terlapor tersebut merupakan bagian dari 10 kelompok usaha. Sebanyak sembilan dari 15 pabrikan yang akan dipanggil sebelumnya tidak memenuhi panggilan KPPU. Pabrikan yang mangkir tersebut berasal dari kelompok usaha Musim Mas, Sinar Mas, Wilmar, dan Royal Golden Eagle. 

"Kami akan membutuhkan dua alat bukti untuk masing-masing terlapor. Jadi, memang harus komprehensif datanya," kata Gopprera dalam konferensi pers virtual, Selasa (31/5). 

Gopprera mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait maupun saksi. Setelah itu, KPPU akan mengolah data dan keterangan yang didapatkan dan meminta pendapat ahli. 

Berdasarkan paparan Gopprera, jumlah pabrik minyak goreng terbanyak dimiliki oleh kelompok usaha Musim Mas atau sebanyak delapan unit. Pabrikan yang telah mematuhi panggilan KPPU sebelumnya adalah PT Agro Makmur Raya, PT Intibenua Perkasatama, PT Mikie Oleo Nabati Industri, dan PT Musim Mas, sedangkan pabrikan yang mangkir adalah PT Megasurya Mas. 

 Gopprera mengatakan akan memanggil tiga pabrikan lagi pada kelompok usaha Musim Mas, yakni PT Sukajadi Sawit Mekar, PT Indo Karya Internusa, dan PT Wira Inno  Mas. Minyak goreng Musim Mas dijual dengan merek Sunco, Margareta, dan Surya Gold.

Mengutip catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), total volume ekspor minyak sawit pada Maret 2022 hanya mencapai 2,01 juta ton, turun 3,14% dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,09 juta ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief