"Bapak Presiden LG, mulai sekarang jangan lagi ragu. Kalau ada apa-apa, kita selesaikan secara adat Indonesia," kata Bahlil.
Pemerintah telah menyiapkan KIT Batang sebagai kawasan pengembangan baterai kendaraan listrik sejak beberapa tahun terakhir. Kawasan industri seluas 4.300 ha itu menjadi industri terintegrasi antara baterai listrik dan pabrik mobil listrik dengan sejumlah keunggulan seperti dekat dengan tol dan kota Semarang, serta dekat pelabuhan untuk ekspor.
Bahlil mengatakan ketertarikan perusahaan kendaraan listrik berinvestasi karena Indonesia menyiapkan ekosistem baterai mobil listrik yang komprehensif mulai dari hulu hingga ke hilir, yakni dari tambang, smelter, prekursor, sel baterai, hingga daur ulangnya.
Selain itu dia memastikan ongkos produksi di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan lokasi lain di dunia. Pemerintah siap memfasilitasi investor untuk memproses perizinan jika ingin berinvestasi di Indonesia.