Stok Menipis, Beras Bulog Dijual Jauh di Atas Harga Eceran Tertinggi

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/rwa.
Ember untuk beras Bulog tampak kosong saat dipajang di Pasar Naikoten, Kota Kupang, NTT, Jumat (10/3/2023). Sejumlah pedagang dan warga di Kota Kupang mengaku beras dari Bulog yang selama ini dijual dengan harga murah Rp9.950 per kilogram kini sulit didapatkan di pasaran karena tingginya peminat.
14/3/2023, 15.11 WIB

Oleh sebab itu, Kusman berharap pemerintah bisa mengatur pendistribusian beras agar stok terus tersedia maksimal. Dengan begitu, harga ditingkat konsumen bisa terjaga. 

Sementara itu, Pedagang Beras Pasar Tradisional Pasar Minggu lainnya, Haikal mengatakan harga beras terus merangkak naik dan belum mengalami penurunan sejak awal tahun.  Dia menilai mahalnya harga beras kemumgkinan karena cuaca yang buruk sehingga panen menjadi terganggu.

"Harga beras masih mahal belum turun sampai sekarang, tapi saya kurang tau apa penyebabnya, sepertinya karena musim hujan jadi panen terganggu," ujarnya kepada Katadata.co.id saat ditemui di Pasar Tradisional Pasar Minggu, Selasa (14/3).

Dia berharap tingginya harga beras ini bisa ditangani oleh pemerintah. Pasalnya, sejumlah pelanggan yang dimilikinya merasa keberatan dan mengeluh dengan harga beras yang terus melonjak. Dia juga mengatakan bahwa dirinya hanya mengambil keuntungan sedikit, agar harga beras yang dijualnya tidak lebih mahal.

"Saya cuma dapat keuntungan sedikit, kurang lebih Rp 500 sampai Rp 1.000 saja, karena saya beli harga beras di agen sudah mahal," kata dia.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras di Indonesia terus naik sejak Agustus 2022 sampai awal tahun ini.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira