PT PLN (Persero) dan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pengembangan Green National Capacity City. Kedua belah pihak sepakat berkolaborasi membangun ekosistem ketenagalistrikan terintegrasi yang berbasis green, smart and beautiful untuk IKN Nusantara.
Melalui MoU yang ditandatangani tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN telah merancang sistem kelistrikan untuk IKN Nusantara menjadi kota hijau yang listriknya berbasis pada energi baru dan terbarukan (EBT).
"PLN mendukung IKN Nusantara menjadi kota hijau, futuristik dan berkelanjutan, dan semuanya akan berbasis state of the art of technology,” ujar Darmawan, melalui keterangan resmi, Senin (6/11).
Darmawan memaparkan, dalam implementasi konsep green, kelistrikan IKN Nusantara akan didukung oleh pembangkit listrik dari sumber daya terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 50 MW yang baru saja dilakukan groundbreaking pada Kamis, (2/11).
Dia menyebutkan bahwa PLN dan OIKN juga akan melakukan pemetaan dan pemanfaatan hidro di sekitar IKN dengan potensi listrik yang dihasilkan sebesar 1.000 Megawatt (MW). Dengan begitu, sistem kelistrikan IKN Nusantara akan berasal dari energi baru dan terbarukan 100%.
Dalam mengakomodir pengembangan EBT di IKN, nantinya PLN akan membangun satu kawasan yang disebut sebagai Integrated Renewable Energy Zone, di mana terdapat pusat penelitian dan pengembangan EBT dari PLN Group.
Tidak hanya dari sisi hulu, Darmawan menuturkan guna mendukung penggunaan energi bersih, PLN juga akan menyediakan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik yang memadai untuk penggunaan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi utama di IKN Nusantara.
Selanjutnya, IKN juga akan didukung oleh jaringan listrik dengan teknologi modern untuk menyalurkan listrik dari berbagai sumber pembangkit EBT ke seluruh kawasan IKN Nusantara.
Dalam implementasi konsep smart tersebut, PLN akan membangun sistem transmisi dan distribusi pintar yang dibekali teknologi artificial intelligence (AI), di mana instalasi listriknya berada di bawah tanah sehingga lebih indah secara estetika sesuai dengan konsep beautiful.
Darmawan mengatakan, untuk mengamankan operasional seluruh sistem kelistrikan tersebut, PLN akan membangun PLN Hub di IKN Nusantara. Ini adalah kawasan perkantoran PLN Group yang dilengkapi dengan hunian karyawan, pusat kesehatan dan creative center.
Darmawan mengatakan, pembangunan IKN Nusantara sebagai kota hijau merupakan salah satu upaya PLN untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai nol emisi bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
"Komitmen PLN menghadirkan listrik hijau tidak hanya andal untuk Ibu Kota baru, tetapi juga sejalan dengan target NZE 2060," kata Darmawan.
Presiden Jokowi Mulai Proyek PLTS 50 MW di IKN
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 MW pada Kamis (2/11). Presiden mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN.
Jokowi berharap PLTS tersebut menjadi pionir pembangkit energi terbarukan di IKN. Proyek ini sanggup memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt (GW)/jam per tahun, dan mampu mereduksi emisi sebesar 104 ribu ton Co2 per tahun.
Pemenuhan listrik energi terbarukan di IKN selaras sebagai ibu kota negara yang berkonsep forest city, hijau dan ramah lingkungan," kata Jokowi saat memberikan sambutan Acara Groundbreaking PLTS 50 MW IKN, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (2/11).
Proyek tersebut dikerjakan oleh PT PLN Nusantara Power dan ditargetkan beroperasi komersial mulai Mei tahun depan. Jokowi mengatakan, pemasangan saluran listrik di IKN seluruhnya menggunakan konsep bawah tanah dan tak lagi memakai tiang listrik.
"Masa kita masih membangun ibu kota yang bagus seperti ini (tapi) kabelnya masih di atas," ujarnya.
Jokowi menyebut IKN Nusantara akan menjadi kota net-zero carbon, yang menggunakan pasokan EBT hingga 100%. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN memproyeksikan energi untuk IKN akan dipasok dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
PLTA tersebut tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. PLN mencatat ada dua kecamatan di Kalimantan Timur yang punya potensi tenaga air dan bisa direkomendasikan menjadi kandidat proyek PLTA baru, yakni Tabang dan Long Bagun.