Pesan Sri Mulyani kepada Presiden Baru Bank Dunia

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sri Mulyani menilai Bank Dunia harus memiliki keunggulan kompetitif dibanding lembaga lain.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
12/4/2019, 12.44 WIB

Kemudian, Sri Mulyani mengatakan kebijakan yang akan ditunggu ialah penanganan negara berpendapatan menengah, khususnya Tiongkok.

Ketiga, pada masa kepemimpinan Zoellick, ada isu spesifik yang menjadi perhatian yaitu korupsi dan transparansi data. Sedangkan pada masa Jim Kim, perhatian tertuju pada isu sumber daya manusia dan perubahan iklim.

Namun pada era Malpass, Sri Mulyani memperkirakan isu yang menjadi perhatian ialah koefisien gini, ketidaksetaraan, dan kebijakan untuk mengembangkan negara secara optimal dengan intervensi minimal.

(Baca: Perkuat SDGs, Menkeu Gandeng PT SMI dan Bloomberg Philanthropies)

Beberapa hal tersebut, menurut Sri Mulyani perlu diputuskan oleh Malpass. Sebab, keputusan akan membawa pengaruh besar bukan hanya kepada staf Bank Dunia, tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan.

Selain itu, Bank Dunia harus memiliki keunggulan kompetitif dibanding lembaga lain. Artinya, Bank Dunia perlu memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih dalam menangani klien.

Sri Mulyani juga berpesan tiga hal utama yang perlu dijaga oleh Bank Dunia, yaitu tata kelola, model bisnis, dan sumber daya. Tanpa ketiga hal tersebut, Bank Dunia dinilai akan sulit mencapai tujuannya.

(Baca: Sri Mulyani Dinobatkan Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik Ketiga Kali)

Halaman: