Suriname Ingin Belajar Sistem Pertanian di Indonesia

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Penulis: Michael Reily
24/7/2017, 17.17 WIB

Duta besar Indonesia untuk Suriname, Dominicus Pratikno menjelaskan bahwa selama ini kerja sama Surinamedengan Indonesia selalu bersifat kebudayaan. Padahal pasar Suriname cukup potensial bagi Indonesia. "Dalam kawasan Amerika Latin, Suriname anggota Caricom (Carribean Community), ada 15 juta orang," kata Dominicus.

Dia menyatakan Suriname bisa digunakan sebagai penghubung dengan negara-negara sekitarnya. Lebih jauh lagi, Indonesia bisa memanfaatkan kerja sama ini untuk meraih pasar Mercosur, organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Selatan.

Menurut Dominicus, kerja sama ini akan berjalan dengan lancar mengingat adanya hubungan sejarah antara kedua negara. Pada abad ke-18, terjadi migrasi penduduk Pulau Jawa ke Suriname untuk menghindari kolonialisme. Makanya banyak penduduk Suriname yang memiliki garis keturunan Indonesia. "Sudah tumbuh rasa kepercayaan dengan garis sejarah," ujarnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri. nilai perdagangan Indonesia dengan Suriname masih kecil. Pada 2015 nilainya sebesar US$ 5,07 juta, kemudian meningkat 48 persen pada tahun lalu menjadi US$ 7,54 juta.

Delegasi Suriname akan berada di Indonesia hingga 27 Juli. Setelah bertamu ke Bapppenas dan Kementerian Pertanian, mereka akan bertolak ke Malang untuk bertemu pelaku usaha pertanian.

Halaman: