Presiden Trump Dukung Demonstran Hong Kong, Harga Minyak Dibuka Turun

Katadata | Dok.
Ilustrasi kilang
29/11/2019, 09.17 WIB

Selain itu, pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi oleh persediaan minyak mentah AS yang membengka menjadi k 1,6 juta barel pada pekan lalu. Hal ini karena produksi AS meningkat hingga menyentuh rekor 12,9 juta barel per hari (bph).

(Baca: Ada Optimisme Negosiasi Dagang AS-Tiongkok, Harga Minyak Tetap Melemah)

Di sisi lain, investor memantau pertemuan negara-negara pengekspor minyak alias Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) di Wina pada 5 Desember. Acara ini bakal dihadiri banyak produsen minyak, termasuk Rusia.

Negara-negara tersebut dikenal sebagai OPEC+, yang sepakat untuk memangkas produksi. "Kami mengharapkan OPEC+ menggulirkan kesepakatan pengurangan produksi saat ini, yang akan berakhir pada Maret, tiga hingga enam bulan," kata Analis Minyak UBS Giovanni Staunovo.

Perusahaan minyak Rusia mengusulkan untuk tidak mengubah kuota produksi mereka sebagai bagian dari kesepakatan global hingga akhir Maret. Hal ini memberikan tekanan pada OPEC+ untuk menghindari perubahan kebijakan.

(Baca: Ditopang Harapan Negosiasi Dagang, Harga Minyak Menanjak di Awal Pekan)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan