Pertamina Optimistis Valuasi Proyek Kilang Cilacap Rampung Desember

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi. Pertamina dan Saudi Aramco telah menunjuk tim penilai independen untuk melakukan valuasi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Cilacap.
Editor: Agustiyanti
6/11/2019, 19.52 WIB

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap agar kilang Cilacap dipercepat. Ia menargetkan penandatanganan kerja sama dapat dilakukan tahun ini.

"Paling tidak sudah bisa start," ujarnya di Kementerian ESDM, Jumat lalu.

(Baca: Erick Beri Tenggat Pertamina-Aramco Sepakati Kilang Cilacap Tahun Ini)

Investasi untuk proyek RDMP Cilacap ditaksir mencapai US$ 5 miliar. Dengan investasi tersebut, kapasitas kilang Cilacap diharapkan meningkat dari 348 ribu barel per hari menjadi 400 ribu barel per hari dengan spesifikasi Euro V, petrokimia dasar (basic petrochemical), dan Group II Base Oil untuk pelumas. 

Pertamina dan Aramco tercatat membentuk perusahaan patungan sejak 22 Desember 2016. Pertamina memegang saham sebesar 55 persen dan Saudi Aramco sebesar 45 persen.

Kala itu, Pertamina dan Aramco menargetkan proyek RDMP Cilacap bisa dimulai pada 2021. Namun hingga kini, proyek RDMP Cilacap masih terhalang kesepakatan terkait valuasi dan spin off aset. Di sisi lain, Aramco justru begitu gencar berinvestasi kilang di negara lain, seperti Tiongkok dan Malaysia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan