Sederet Rencana Para Menteri jika Tak Dipilih Jokowi di Kabinet Baru

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dari kiri, Menaker Hanif Dhakiri, Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono dan Menhub Budi Karya Sumadi bernyanyi dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019). Silaturahmi itu juga merupakan ajang perpisahan presiden, wakil presiden serta para menteri kabinet kerja yang telah bekerja sama selama lima tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
18/10/2019, 21.40 WIB

Beberapa menteri di Kabinet Kerja sudah merencanakan apa yang mereka lakukan jika tak lagi masuk pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi periode kedua. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, misalnya, hendak menjadi novelis.

Keinginannya didasari atas pengalaman menulis cerpen, lagu, dan artikel kebudayaan. “Saya mau nulis novel percintaan,” kata Hanif di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10). “Buku sudah, yang belum nulis itu novel.”

Adapun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan ingin menjadi dosen jika tak masuk kabinet lagi. Niat ini lantaran dia dulu disekolahkan oleh negara hingga bergelar doktor.

Basuki merasa harus membalas jasa negara itu dengan mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada para mahasiswa. “Tapi satu saja. Kalau kerja-kerja lain, biar anak-anak, gantian,” kata Basuki.

(Baca Juga: Kabinet Baru Jokowi, Grace Natalie Sodorkan Giring hingga Tsamara)

Sementara itu, Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sandjojo bakal kembali mengurus perusahaan yang dimilikinya bila tak dipilih Jokowi di periode kedua pemerintahannya. Dia juga akan kembali aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Saat ini dia tercatat sebagai Ketua DPP PKB Bidang Kemaritiman dan Pertanian. “Karena menjadi pimpinan di PKB, saya akan lebih banyak mengurus partai,” kata Eko.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu