Kuliah Online Dinilai Lebih Fleksibel, tapi Terkendala Infrastruktur

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Ilustrasi, dosen menyampaikan materi Tata Hidang kepada mahasiswa saat perkuliahan secara daring di Jaya Wisata International Hotel School, Denpasar, Bali, Kamis (16/4/2020).
8/8/2020, 17.44 WIB

Deddy bercerita, ada mahasiswa yang naik ke atap rumah saat mengikuti perkuliahan secara online. “Ini untuk mencari sinyal,” katanya.

Kendala lainnya, yakni beberapa kompetensi softskill dan technical skill sulit diajarkan. Selain itu, mahasiswa dituntut mempunyai kesadaran diri untuk belajar dan berkembang.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Paramadina Iin Mayasari menambahkan, perkuliahan online tetap harus memuat kurikulum berbasis sosial. Kampus juga dituntut untuk menciptakan konten pembelajaran yang menarik. 

"Para instruktur (dosen) tetap harus dibekali pelatihan menyampaikan materi dengan baik," katanya. 

Sebelumnya, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak para rektor untuk memfasilitasi mahasiswa agar bisa belajar kepada siapa pun. Yang dimaksud yakni pelaku industri, wirausahawan, praktisi pemerintahan, hukum, dan pelaku kerja lapangan lainnya. 

Tujuannya, agar mahasiswa bisa menangkap perubahan industri yang dipicu oleh disrupsi dan hiperkompetisi. "Banyak karakter kerja tak bisa ditangkap hanya melalui membaca, tetapi harus melalui pengalaman nyata. Itulah pentingnya memerdekakan mahasiswa agar bisa belajar ke siapa saja," ujar Jokowi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan