Studi Terbaru Sebut Antibodi Covid-19 Bertahan di Tubuh Selama 4 Bulan

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Penulis: Alfons Yoshio - Tim Riset dan Publikasi
18/10/2020, 18.09 WIB

Sebagai informasi tambahan, mayoritas subjek yang terinfeksi hanya bergejala ringan dan tidak memerlukan penangan dari rumah sakit.

Proses riset akan dilanjutkan untuk masuk tahap berikutnya, untuk memverifikasi daya tahan antibodi untuk periode yang lebih panjang, 6 - 7 bulan ke depan. Hasilnya diperkirakan akan keluar jelang akhir tahun 2020.

Kepala Dokter THL Hanna Nohynek menyoroti pentingnya hasil riset terhadap pengembangan vaksin. "Seperti halnya vaksin yang bertujuan untuk mencipatakan antibodi yang tahan lama, temuan ini menjanjikan karena menunjukkan kekebalan alami punya daya tahan yang lebih lama dibanding laporan sebelumnya," katanya dalam keterangan resmi.

Sampai sejauh ini banyak negara di dunia seperti Amerika Serikat, Tiongkok, juga Indonesia sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan vaksin virus Corona dalam upaya menuntaskan pandemi ini.  Sambil menanti hadirnya vaksin tersebut, Pemerintah Indonesia tidak bosan-bosannya menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk menekan angka penyebaran virus.

Adapun protokol kesehatan yang dimaksud dikampanyekan lewat pesan 'Ingat Pesan Ibu' alias gerakan 3M. 3M adalah imbauan untuk memakai masker, manjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan