Gelombang Baru Covid-19 di Tiongkok Berasal dari Kasus Impor

ANTARA FOTO/REUTERS/cnsphoto /rwa/cf
Warga memberikan formulir untuk menerima vaksin penyakit virus corona (COVID-19) di Beijing, China, Minggu (3/1/2021). Kasus Covid-19 di Tiongkok kembali meningkat yang diklaim karena pelaku perjalanan dari luar negeri dan impor makanan beku yang terkontaminasi.
16/1/2021, 18.52 WIB

Otoritas juga melaporkan 79 pasien asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan sebagai kasus yang dikonfirmasi, ditemukan pada 15 Januari 2021 dibandingkan dengan 66 hari sebelumnya. Sehingga jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Tiongkok daratan mencapai 88.118. Sedangkan jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.635.

Akibatnya, sekitar 28 juta orang telah diisolasi di negara tersebut. "Sejak Desember 2020, kelompok epidemi telah terjadi di Beijing, Sichuan, Liaoning, Hebei dan Heilongjiang," kata Ma dilansir dari Reuters pada Sabtu (16/1).

Di sisi lain, Tiongkok menyebut lonjakan itu terjadi ketika tim penyelidik yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada dalam karantina di Kota Wuhan, tempat penyakit itu pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. Tim tersebut bertujuan untuk menyelidiki asal-usul pandemi yang kini telah menewaskan hampir 2 juta orang di seluruh dunia.

Meski begitu, Tiongkok berusaha mendorong narasi melalui media pemerintah bahwa virus itu berasal dari luar negeri sebelum ditemukan pada akhir 2019 di Kota Wuhan. Selain itu, Tiongkok menajdi satu-satunya negara yang menyebut Covid-19 dapat ditularkan melalui impor makanan beku, meskipun WHO meremehkan risiko tersebut. 

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan