Percepat Tes, Hasil Rapid Antigen Kini Jadi Acuan Pelacakan Covid-19

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/wsj.
Petugas medis melayani tes Rapid Antigan Covid-19.
Penulis: Happy Fajrian
24/7/2021, 18.36 WIB

Seseorang yang teridentifikasi sebagai kontak erat baik yang bergejala maupun tidak bergejala, diwajibkan mengikuti pemeriksaan entry dan exit test. Apabila pemeriksaan rapid antigen di hari pertama hasilnya negatif, dilanjutkan dengan test swab PCR pada hari kelima (exit test).

Bagi daerah yang tidak ada fasilitas lab PCR, pelaksanaan exit test bisa menggunakan rapid antigen. “Untuk meningkatkan pelacakan kontak, seluruh orang yang tinggal serumah dan bekerja di ruangan yang sama dianggap kontak erat serta wajib dilakukan pemeriksaan dan karantina,” katanya.

Selain identifikasi terhadap orang yang memiliki riwayat interaksi langsung dengan kasus positif, kata Maxi, pelacakan kontak erat juga akan diidentifikasi dari orang-orang yang satu perjalanan, satu kegiatan keagamaan atau sosial seperti takziah, pengajian, kebaktian, pernikahan dan riwayat makan bersama.

Jika dalam proses pelacakan ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, maka pasien dengan gejala ringan dan tidak bergejala akan langsung diisolasi di tempat isolasi terpusat yang telah disediakan. Sementara, pasien gejala sedang dan berat akan dibawa ke fasyankes untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Jumlah kasus baru Covid-19 terus bertambah. Kemenkes melaporkan pada hari ini, Sabtu (24/7), angka kasus baru bertambah 45.416 orang menjadi 3.127.826. Jumlah pasien meninggal bertambah 1.415 menjadi totalnya 82.013. Sedangkan pasien sembuh bertambah 39.767 menjadi 2.471.678. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan