Materi Ekosistem dari Pengertian sampai Contohnya

pixabay.com
Ilustrasi pola interaksi makhluk hidup di dalam ekosistem
Penulis: Siti Nur Aeni
27/9/2021, 08.50 WIB

Kita mungkin sering mendengar petani gagal panen karena banyaknya serangan hama. Meskipun seringkali merugikan petani, namun hama yang ada di lahan budidaya tidak seluruhnya dimusnahkan.

Hal tersebut karena hama juga merupakan penyusun ekosistem. Ketika hama tersebut dimusnahkan, maka keseimbangan sistem ekologi bisa terganggu.

Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang dibentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem juga bisa dimaknai sebagai tatanan kesatuan utuh dan menyeluruh yang terjadi antara unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Di bumi ini, banyak sekali jenis ekosistem dari ekosistem darah hingga laut. Semua sistem kehidupan tersebut penting bagi organisme didalamnya.

Komponen Ekosistem

Melihat dari pengertiannya, sistem ekologi terbentuk karena ada komponen penting didalamnya. Menurut penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, komponen ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik.

1. Komponen Biotik

Komponen biotik sering disebut juga sebagai komponen hidup. Hal tersebut dikarenakan, kelompok ini terdiri dari makhluk hidup yang hidup didalamnya.

Organisme yang ada didalamnya memiliki perannya masing-masing dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Berdasarkan peran dan fungsinya, komponen biotik terbagi menjadi:

  • Produsen

Produsen adalah organisme yang bisa membuat senyawa organik dari bahan anorganik untuk dijadikan sebagai makanan. Organisme yang masuk dalam kelompok produsen bisa membuat makanan untuk dirinya sendiri dan makhluk hidup lain.

Sehingga produsen disebut juga organisme autotrof. Contoh produsen yaitu tumbuhan, ganggang hijau biru, bakteri, dan organisme lain yang memiliki klorofil.

  • Konsumen

Sementara itu, konsumen berkebalikan dengan produsen. Kelompok ini tidak bisa menghasilkan makanan sendiri dan membutuhkan peran produsen. Konsumen disebut juga sebagai organisme heterotrof.

Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, karnivora atau pemakan daging. Kedua, herbivora atau pemakan tumbuhan. Ketiga, omnivora atau pemakan segala (daging dan tumbuhan).

  • Pengurai

Komponen biotik yang terakhir yaitu pengurai atau dekomposer. Pengurai adalah organisem yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan sampah atau sisa makhluk hidup lain yang telah mati. Pengurai juga berperan untuk menghubungkan konsumen dengan produsen.

Zat yang diambil konsumen dari produsen, akan dikembalikan lagi ke produsen dengan bantuan perngurai melalui proses pembusukan. Proses tersebut akan menghasilkan zat anorganik sederhana, yang diperlukan produsen untuk membuat makanan.

Pengurai memiliki ciri, ukuran tubuh yang kecil. Dekomposer bisa dijumpai dimana saja, baik di darat, air, bahkan udara. Contohnya jamur dan bakteri.

2. Komponen Abiotik

Sementara itu, komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri atas benda mati. Meskipun demikian komponen ini juga sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan sistem ekologi. Apa saja yang masuk dalam kelompok komponen abiotik? Berikut penjelasan lengkapnya.

  • Air

Air menjadi komponen abiotik yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Manfaat air tidak hanya untuk menjaga agar tubuh tetap sehat atau agar tanaman tetap bisa tumbuh. Namun air juga menjadi tempat tinggal makhluk hidup seperti, ganggang, dan organisme yang habitatnya di dalam air.

  • Udara

Udara dibutuhkan makhluk hidup untuk bisa bernafas dengan baik. Manusia dan hewan membutuhkan oksigen untuk bernafas dan metabolisme tubuh. Sedangkan tanaman membutuhkan karbon dioksida untuk proses fotosintesis.

  • Cahaya matahari

Mungkin banyak diantara kita yang mengeluh ketika terkena paparan sinar matahari. Namun ternyata, cahaya matahari juga bagian dari komponen abiotik yang penting.

Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan. Produsen nomor satu itu, butuh cahaya untuk fotosintesis dan menghasilkan makanan.

Sementara manusia dan hewan membutuhkan cahaya matahari untuk memperoleh kehangatan dan membantu proses metabolisme. Bahkan vitamin D yang ada di tubuh manusia, bisa diaktifkan dengan bantuan sinar matahari pagi.

Sinar matahari juga akan membuat temperatur udara menjadi lebih stabil. Dengan demikian, iklim tetap terjaga dan bumi bisa ditempati dengan nyaman.

  • Tanah

Tahan juga menjadi bagian dari komponen ekosistem yang penting. Selain menjadi tempat berpijak, tanah juga merupakan sumber kehidupan terutama bagi kelompok produsen. Tanaman memperoleh berbagai nutrisi dari dalam tanah. Adanya nutrisi tersebut membuat tanaman bisa tumbuh dengan baik.

  • Letak geografis

Letak geografis adalah letak atau posisi suatu wilayah tertentu di muka bumi. Letak geografis ini ditentukan dari segi astronomis, geologis, dan sosial budaya. Perbedaan letak gerografis akan membuat jenis dan sebaran makhluk hidup yang hidup didalamnya beragam. Dengan kata lain, letak geografis mempengaruhi distribusi makhluk hidup dan mempengaruhi ekosistem.

  • Iklim

Iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata di seluruh tempat yang luas dalam waktu yang lama. Biasanya terbentuk karena adanya interaksi antara kelembapan udara, suhu, curah hujan, dan cahaya matahari.

Iklim berhubungan erat dengan keburuan tanah dan produktifitas tumbuhan. Daerah yang memiliki hutan lebat umumnya memiliki tanah yang subuh. Hal ini bisa dilihat di Indonesia yang memiliki hutan hujan tropis lebat, disana memiliki keanekaragaman hayati yang kaya.

  • pH (derajat keasaman)

pH atau derajat keasaman mnunjukan kondisi tanah dalam keadaan asam atau basa. pH saangat berpengaruh terhadap ekosistem. Biasanya setiap makhluk hidup memerlukan standar pH untuk bisa hidup di lingkungan tersebut.

Pola Interaksi dalam Ekosistem

Selain mengenal beragam komponen sistem ekologi, hal lain tak kalah penting untuk dipelajari yaitu terkait interaksi yang terjadi di sistem ekologi.

Menurut penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, pola interaksi tersebut terbagi menjadi arus energi dan daur materi, rantai makanan dan jaring-jaring makanan, piramida ekologi, dan daur biogeokimia. Untuk lebih jelasnya, mari simak uraian berikut.

1. Arus energi dan daur materi

Arus energi dan daur materi bisa diartikan sebagai suatu proses perpindahan energi dan materi dari satu komponen ekosistem ke komponen lain.

Misalnya saja perpindahan energi dan materi dari produsen ke konsumen kemudian dari konsumen ke pengurai. Selanjutnya komponen biotik tersebut melakukan respirasi yang merupakan interaksi dengan komponen abiotik.

2. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Rantai makanan merupakan perpindahan energi dari sumbernya melalui serangkaian organisme yang makan dan dimakan. Rantai makanan ini terbagi menjadi produsen (organisme autotrof), konsumen tingkat 1 (herbivora), konsumen tingkat 2 dan seterusnya (karnivora), dan dekomposer.

Misalnya dalam ekosistem sawah terdapat rantai makanan sebagai berikut:

Padi – tikus – ular – dekomposer

Padi berperan sebagai produsen. Tikus sebagai konsumen tingkat 1. Ular sebagai konsumen tingkat 2. Dan dekomposer yang akan mengurai ketika ular mati.

Selain rantai makanan, ada juga istilah jaring-jaring makanan yang merupakan kumpulan dari berbagai rantai makanan. Istilah tersebut muncul, sebab dalam satu ekosistem kegiatan makan dan dimakan terjadi lebih kompleks.

Misalnya saja pada eksosistem sawah, tikus tidah hanya memakan padi. Tidak menutup kemungkinan tikus memakan tanaman lain yang ada di sawah tersebut seperti jagung.

3. Piramida ekologi

Piramida ekologi adalah diagram yang menunjukan jumlah relatif makhluk hidup dalam rantai atau jaring-jaring makanan. Umumnya, semakin tinggi tingkatan trofiknya maka populasinya semakin sedikit.

Piramida ekologi biasanya terbagi menjadi empat tingkatan trofik. Adapun urutan dari trofik tersebut berdasarkan jumlah populasinya sebagai berikut:

Trofik 1 > trofik 2 > trofik 3 > trofik 4

Misalnya dalam ekosistem sawah, maka gambaran piramida ekologi sebagai berikut:

Padi > ulat > burung > burung elang

4. Daur biogeokimia

Daur biogeokimia adalah proses penggunaan dan pelepasan unsur anorganik yang esensial dengan melibatkan peristiwa biologi, geologis, dan kimia. Daur biogeokimia diperlukan sebab diperlukan untuk seluruh komponen biotik atau abiotik. Daur biogeokimia terbagi menjadi lima macam.

  • Daur air

Proses yang terjadi karena terdapat pemanasan air oleh sinar matahari terus menerus.

  • Daur karbon

Proses pemanfaatan karbon dioksida untuk beragam kepeluan. Misalnya karbon dioksida diserap tanaman untuk fotosintesis, kemudian tanaman menghasilkan oksigen yang dimanfaatkan hewan dan manusia untuk bernafas.

  • Daur nitrogen

Proses penyerapan gas nitrogen bebas untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Misalnya tanaman berbintil akar yang menyerap nitrogen bebas. Oleh tanaman, N bebas itu diubah menjadi senyawa lebih sederhana untuk mendukung pertumbuhan.

Tanaman melakukan fotosintesis yang hasilnya dimanfaatkan makhluk hidup lain. Setelah tanaman mati dan diurai oleh dekomposer, maka akan menghasilkan N bebas lagi.

  • Daun fosfor

Fosor di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu fosfor organik dan anorganik. Kedua bentuk tersebut dimanfaatkan oleh komponen ekosistem lain melalui daur fosfor.

  • Daur sulfur

Sulfur di alam tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Perpindahan sulfur dan pemanfaatannya oleh komponen di sistem ekologi terjadi melalui proses yang bernama daun sulfur.

Contoh Ekosistem

Eksistem di muka bumi sebenarnya sangat banyak. Berikut ini dua contoh ekosistem yang ada di bumi.

1. Ekosistem sawah

Menurut penjelasan di buku “Ilmu Pengetahuan Alam”, ekosistem sawah adalah sistem ekologi buatan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Tumbuhan yang tumbuh di tempat tersebut sebagian besar dimanfaatkan sebagai produk pangan seperti padi. Di tempat tersebut, padi berperan sebagai sumber energi dan materi bagi organisme lain.

Ilustrasi rantai makanan di ekosistem sawah (pintar.jatengprov.go.id)

2. Ekosistem laut

Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, ekosistem laut atau ekosistem bahari merupakan sistem ekologi yang ada diperairan laur termasuk perairan dalam, pasir pantai dangkal, dan sistem ekologi pasang surut. Ciri-ciri dari ekosistem ini antara lain:

  1. Mempunyai salinitas tinggi.
  2. Kandungan garam bisa mencapai 75 persen.
  3. Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh.
  4. Terdapat perbedaan suhu di permukaan dan dikedalaman.
Gambar Rantai Makanan dalam Ekosistem Laut (bahanajarkelompok3.blogspot.com)
 

Demikian penjelasan mengenai ekosistem. Mengetahui ruang lingkup sistem ekologi akan membuat kita lebih bijak dalam menjaga alam sekitar. Hal tersebut akan berdampak pada kestabilan ekosistem yang kita tempati.