Forum B20: Kadin Catat Lebih dari 20 Perjanjian Bernilai US$ 5 Miliar

B20Indonesia.org
B20 Indonesia Chair Shinta Kamdani membuka pertemuan pertama forum B20 di Jakarta, Kamis (27/1).
Penulis: Andi M. Arief
11/11/2022, 11.38 WIB

"Target kami untuk membuat ekosistem terintegrasi pada negara-negara G20 dengan menggunakan perdagangan dan investasi sebagai pendorong yang kuat dalam pembangunan  yang lebih hijau dan lebih sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan," ujar Shinta. 

Shinta mengatakan saat ini sektor bisnis telah terlalu banyak memproduksi emisi karbon. Berdasarkan data Kadin, sektor industri bertanggung jawab atar 74,5% gas rumah kaca secara global. 

Selain itu, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNDP melaporkan negara-negara di dunia hampir gagal dalam menjaga kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat celcius. Laporan tersebut menekankan negara-negara anggota G20 yang baru mengimplementasikan usaha dalam mencapai target tersebut. 

Pada saat yang sama, pemerintah Indonesia telah menaikkan komitmen pengurangan emisi karbon menjadi 917 juta ton CO2e pada 2030 atau sebanyak 31,89%. Angka tersebut naik dari target yang ditetapkan hingga awal tahun ini sebesar 29%.

Selain itu, angka penurunan emisi dapat mencapai 1,1 miliar ton atau 43,2% dalam 7 tahun lagi jika pemerintah Indonesia dibantu oleh komunitas internasional. Angka tersebut naik dari target sebelumnya sebesar 41%.

"Semakin banyak perusahaan bergeser ke praktik produksi yang lebih berkelanjutan. Selain itu, pemimpin bisnis mengakui bahwa bencana terkait iklim dapat memiliki dampak pada berbagai sisi bisnis," kata Shinta. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.