Anies Sentil Proyek Tol Jokowi, Ganjar Lanjutkan Proyek Trans Sumatera
Anies Singgung Proyek Tol Era Jokowi
Sebelumnya bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan mengatakan perlu ada perubahan paradigma dalam pembangunan infrastruktur. Hal itu disampaikan Anies saat berpidato di hadapan ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera pada peringatan ulang tahun PKS ke-21 di Istora Senayan, Santu (20/5).
Dalam konteks pembangunan, Anies menyoal pentingnya pemerataan pembangunan. Ia menyebut Presiden Jokowi lebih fokus membangun jalan tol yang notabene berbayar. Hal itu berbeda dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lebih banyak membangun jalan nasional ketimbang tol.
Awalnya, Anies menyebut era Jokowi berhasil membangun jalan tol terpanjang, yaitu 1.569 kilometer (Km) dari total jalan tol saat ini 2.499 Km. Adapun 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di pemerintahan sekarang.
Di sisi lain ia menyebut Jokowi hanya berhasil membangun jalan kurang lebih sepanjang 19.000 Km. Capaian Jokowi kata Anies berbeda dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membangun 144.000 kilometer jalan non tol atau 7,5 kali lipat dari yang dibangun Jokowi.
“Bila dibandingkan dengan jalan nasional, di pemerintahan ini membangun jalan nasional sepanjang 590 kilometer, di era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat," ucap Anies.
Meski begitu Anies menyebut perbedaan capaian Presiden SBY dan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur baik jalan gratis maupun jalan tol sama-sama dibutuhkan. Tetapi yang lebih perlu diperhatikan adalah keberpihakan dalam menentukan prioritas kebijakan untuk seluruh kelas masyarakat.
"Ketika bicara infrastruktur ekonomi memberikan kesetaraan kesempatan kepada semuanya. Kita perlu memikirkan ke depan institusi yang inklusif, infrastruktur yang membangun keseharian," ujar Anies.