Antisipasi Ramalan FAO, Mentan: Produksi Beras 2020 Surplus 6 Juta Ton

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.
Buruh tani membersihkan bulir padi di area persawahan di Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (22/6/2020). Mentan memproyeksikan surplus beras hingga akhir tahun bisa mencapai 6 juta ton.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
13/7/2020, 13.23 WIB

Syahrul pun mengakui, penurunan daya beli telah terjadi selama Covid-19. Oleh karena itu, ia menilai perlu strategi tepat dalam menangani sektor pertanian.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggungkapkan, stok beras hingga akhir tahun bisa mencapai 4,7 juta ton. Stok tersebut berasal dari produksi beras pada Mei 2020 sekitar 3,6 juta ton.

(Baca: Kementan Siapkan Strategi Ketahanan Pangan Saat Normal Baru)

Pada Juni 2020 produksi beras diperkirakan bisa mencapai 2,3 juta ton. Kemudian pada Agustus 2020, produksi beras mencapai 3 juta ton.

Namun, prognosa produksi dan kebutuhan beras oleh Perum Bulog agak sedikit berbeda. Bulog memperkirakan stok akhir beras pada Mei 2020 akan lebih tinggi atau sekitar 7,7 juta ton. Perkiraan produksi mencapai 7,9 juta ton dengan kebutuhan sebesar 7,4 juta ton.

Dengan demikian, stok akhir pada Agustus mencapai 8,2 juta ton Kemudian, produksi pada Agustus diperkirakan mencapai 6,5 juta ton dengan kebutuhan 9,89 juta ton. Alhasil, Bulog memperkirakan stok akhir beras pada Desember mencapai 4,7 juta ton.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika