Menteri BUMN Minta KAI Jadi Investor Proyek LRT Jakarta

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Miftah Ardhian
20/2/2017, 13.13 WIB

(Baca Pemerintah Siapkan Surat Utang Syariah untuk Biayai Proyek LRT)

 Sementara itu, Budi mengatakan, sambil menunggu keputusan skema pembiayaan tersebut, Adhi membutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk membangun tahap awal proyek. Saat ini, pihak Adhi telah menggelontorkan dana Rp 2 triliun yang diperoleh dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) 2015 sebesar Rp 1,4 triliun dan sisanya dari kas perusahaan.

Untuk mendapatkan dana Rp 7 triliun tersebut, Budi mengatakan, pihaknya akan mencari alternatif pendanaan lain. "Kita akan terbitkan obligasi dan (pinjaman) dari perbankan," ujar Budi. Obligasi sendiri akan dilakukan dlam waktu dekat karena telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara, pinjaman perbankan akan diperoleh dari 4 bank BUMN dan swasta lainnya.

Sampai dengan saat ini, pengerjaan proyek LRT Jabodebek ini baru sekitar 12 persen. Namun, dengan adanya kepastian kontrak ini dan pembiayaan yang akan dicari oleh Adhi ini, Budi optimistis pengerjaan proyek ini akan mencapai 40 persen sampai dengan akhir tahun 2017.

Lingkup pekerjaan Adhi dalam proyek LRT meliputi, jalur, termasuk konstruksi jalur layang, stasiun, fasilitas operasi, dan depo. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaannya sampai dengan tanggal 31 Mei 2019 atau 43 bulan terhitung sejak diundangkannya Peraturan Presiden nomor 98 tahun 2015, tanggal 9 September 2015. 

Disisi lain, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengakui, dalam ratap tersebut memang membahas mengenai hitung-hitungan skema pembiayaan pembangunan jalur proyek LRT Jabodebek ini. Namun, Ia enggan menjelaskan secara rinci karena masih dalam tahap pengkajian. "Pokoknya tetap 2019 harus beroperasi," ujarnya.

Sebagai informasi, kontrak Pembangunan Prasarana LRT ini sebesar Rp 23.3 triliun, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen. Namun, tidak termasuk bunga, yakni Interest During Constructions (IDC) dan Interest During Payment (IDP). (Baca: Di Bawah Pagu, Kontrak Proyek LRT Palembang Rp 10,9 Triliun)

Nilai tersebut untuk pekerjaan pembangunan tahap 1 dengan lintas layanan, yaitu, pertama, Cawang – Cibubur sepanjang 14,3 kilometer, dengan jumlah stasiun 4 unit. Kemudian, lintas layanan Cawang - Bekasi Timur, sepanjang 18,5 kilometer dengan jumlah stasiun sebanyak 5 unit. Ketiga, lintas layanan Cawang - Kuningan - Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer dengan jumlah stasiun sebanyak 7 unit.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian