Bukalapak Berencana Jadikan Mitra Warung Sebagai Agen Bank

Katadata/Cindy Mutia Annur
Ilustrasi, salah satu mitra warung Bukalapak
Penulis: Desy Setyowati
10/7/2020, 16.31 WIB

Perusahaan e-commerce, Bukalapak berencana menjadikan mitra pelapak sebagai agen perbankan. Unicorn Tanah Air ini pun sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri.

Saat ini, perusahaan memiliki enam juta pelapak di platform business to costumer (B2C) dengan 92 juta pengguna. Sedangkan pelapak yang akan dijadikan agen perbankan, yakni yang bergabung di platform business to business (B2B).

Dalam hal model bisnis B2B, Bukalapak telah menggaet hampir lima juta warung dan agen mitra. (Baca: Bank Mandiri Ungkap Kekurangan Penyaluran Pembiayaan Lewat Bukalapak)

Pada Februari lalu, perusahaan bekerja sama dengan Bank Mandiri memberdayakan 1,5 juta warung dan agen Mitra untuk menjadi agen layanan keuangan tanpa kantor, atau disebut lakupandai.

“Kami bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk mengubah beberapa warung menjadi agen perbankan tanpa cabang,” kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin dikutip dari Reuters, Jumat (10/7).

Ia mengungkapkan, lima juta warung mitra Bukalapak telah mentransaksikan lebih dari US$ 70 miliar dalam setahun. Nilainya sekitar seperlima dari pasar ritel di Indonesia yang mencapai Rp 380 miliar.

(Baca: Potensi Besar Bank Digital yang Makin Dilirik Banyak Pemain)

Melalui warung, Bukalapak dan Bank Mandiri menyasar masyarakat yang belum memiliki rekening. Berdasarkan data Bank Dunia, jumlahnya lebih dari setengah penduduk Indonesia.

Nantinya, pengguna layanan dapat menyetor dan menarik uang tunai di warung. Selain itu, dapat mengirim uang maupun membayar tagihan.

Sedangkan para warung, bank dan Bukalapak masing-masing akan mendapatkan potongan biaya. Hanya, Rachmat tidak mengungkapkan target pendapatan dari kemitraan tersebut.

Rachmat memang sempat bekerja sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin sejak 2018. Ia diangkat menjadi CEO Bukalapak menggantikan Achmad Zaky, pada akhir tahun lalu.

Halaman: