Riset: 63,4% Pelaku UMKM Pesimistis Bisnis Tumbuh Tahun Ini

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj
Pekerja menata berbagai hasil produksi kerajinan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) rumah tangga dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang dipasarkan pada bazar UMK-IKM dan pasar murah Asia Mart Center di Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/1/2021).
20/1/2021, 17.25 WIB
platform digital (apfcanada)

Hasil riset KoinWorks tersebut selaras dengan studi Katadata Insight Center (KIC) medio tahun lalu. Berdasarkan survei KIC terhadap 206 responden, 15,5% UMKM di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tidak memiliki ponsel pintar (smartphone).

Riset mencatat, 84% UMKM menggunakan ponsel dan 42,7% memakai laptop dengan koneksi internet untuk berjualan. Sedangkan 9,2% memakai laptop tanpa internet, dan 7,3% tidak mempunyai perangkat.

"Di Jakarta saja masih ada UMKM yang mempunyai smartphone, tetapi tidak memiliki pulsa. Tanpa pulsa, tentu mereka tidak bisa mengakses internet dan berjualan online," kata Direktur Riset KIC Mulya Amri dalam webinar bertajuk 'Digitalisasi UMKM: Tantangan dan Peluang', Agustus tahun lalu (11/8/2020).

Padahal, pelaku usaha memanfaatkan gawai dan internet untuk berbagai kegiatan operasional, sebagaimana tecermin pada Databoks di bawah ini:

Berdasarkan riset Asia Pacific MSME Trade Coalition (AMTC), digitalisasi dapat menghemat biaya ekspor pelaku UMKM di India, Tiongkok, Korea Selatan dan Thailand hingga US$ 339 Miliar. Selain itu, teknologi digital menghemat waktu ekspor 29% dan mereduksi biaya hingga 82%.

Bain juga memperkirakan, ekonomi Asia Tenggara bisa meningkat US$ 1 triliun pada 2025, jika pelaku usaha merambah ekosistem digital. Ini tertuang dalam laporan bertajuk ‘Advancing Towards ASEAN Digital Integration’ pada 2018.

"UMKM Indonesia akan memetik keuntungan besar apabila terintegrasi secara penuh dengan teknologi digital," ujar Executive Director Indonesia Services Dialogue (ISD) Devi Ariyani dikutip dari siaran pers, tahun lalu (19/10).

Kementerian Koperasi dan UKM juga mencatat, pada saat pandemi 2020, penjualan di e-commerce meningkat 26% atau mencapai 3,1 juta transaksi per hari. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan