Anak Usaha Alibaba & Tencent Divonis Langgar Aturan Harga di Tiongkok

Instagram/@alibaba.group
Ilustrasi, Alibaba
Editor: Yuliawati
4/3/2021, 10.58 WIB

Didi Chuxing juga mengatakan bahwa perusahaan akan secara ketat mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku. "Kami akan melakukan segala upaya untuk melindungi hak dan kepentingan yang sah dari konsumen," katanya.

Sedangkan anak usaha Tencent Shixianghui tidak memberikan komentar atas denda yang dikenakan kepada perusahaan.

Perusahaan e-commerce ini bisa menjual barang dengan lebih murah karena membeli barang dari sebuah komunitas. Pembelian dalam skala besar tersebut yang memungkinkan pedagang menawarkan diskon besar yang bisa menarik konsumen.

Belakangan ini pemerintah Tiongkok menerapkan aturan ketat pada praktik pengaturan pasar, terutama pada perusahaan teknologi. Sejak November 2020 Beijing telah merilis aturan baru terkait antimonopoli. Kemudian, Februari lalu regulasi ini diterapkan. Pemerintah pun sedang menyelidiki Alibaba dan Tencent terkait dugaan monopoli sejak akhir tahun lalu.

Sebelum mendenda anak usaha Alibaba dan Tencent di bidang layanan kebutuhan pokok, akhir tahun lalu SAMR juga mendenda Alibaba, anak usaha Tencent, China Literature, dan Shenzhen Hive Box Technology.

Alibaba didenda 500 ribu yuan atau Rp 1 miliar, karena meningkatkan kepemilikan saham di perusahaan retail modern Intime Retail Group Co pada 2017. "Perusahaan tidak meminta persetujuan kepada otoritas," demikian dikutip dari Bloomberg, tahun lalu (14/12/2020).

Perusahaan milik Jack Ma itu ingin mendapatkan porsi kepemilikan 73,79% di Intime Retail Group Co. Alibaba memang gencar ekspansi ke retail offline dengan cara akuisisi dalam beberapa tahun terakhir.

Sedangkan unit bisnis e-book Tencent, China Literature juga didenda Rp 1 miliar, karena tidak melaporkan akuisisi studio film New Classics Media pada 2018. Tencent membangun kerajaan layanan hiburan digital di Tiongkok, dengan gencar berinvestasi untuk memperluas pasar.

Kemudian, perusahaan teknologi logistik di bawah naungan SF Holdings, Shenzhen Hive Box Technology didenda oleh otoritas karena konsolidasi tanpa melibatkan otoritas.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan