Kredit Fintech Modalku, Akseleran, Akulaku Naik hingga 100% Tahun Lalu

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
(ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9/2019).
18/1/2021, 18.14 WIB

Volume pesanan produk furnitur pun melonjak lebih dari 650% pada November-Desember 2020. Direktur Akulaku Silvrr Indonesia Herryson menilai, pertumbuhan permintaan kredit ini terjadi karena pandemi mengubah gaya hidup masyarakat.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak meluangkan waktu di rumah. "Permintaan terhadap berbagai produk UMKM dengan kualitas bersaing pun naik signifikan," ujar Herryson dikutip dari siaran pers.

Akulaku juga mencatatkan pertumbuhan jumlah mitra (merchant). Pada kategori busana pria, peningkatannya enam kali lipat. Lalu, dua kali lipat untuk bidang furnitur dan produk elektronik.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mencatat, akumulasi penyaluran pinjaman oleh fintech lending tumbuh 96,19% yoy menjadi Rp 146,2 triliun per November 2020. Sedangkan outsanding atau yang masih berjalan mencapai Rp 14,1 triliun.

Sedangkan data per Oktober 2020 dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Pertumbuhannya melambat dibandingkan 2019 yang mencapai 228,8% yoy. Meski begitu, “industri ini menunjukkan pertumbuhan lebih cepat pada 2021 dibandingkan 2020. Tapi tetap tidak seperti 2017 hingga 2019," ujar Deputi Direktur Pengaturan Penelitian dan Pengembangan Fintech OJK Munawar Kasan dalam acara Diskusi Publik Menatap Masa Depan Fintech dan UMKM 2021, akhir tahun lalu (15/12/2020).

Sedangkan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menargetkan penyaluran pinjaman Rp 86 triliun pada tahun ini. Jumlahnya lebih tinggi dibandingkan target 2020 sebesar Rp 65 triliun, yang menurun dari rencana awal Rp 86 triliun.

Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah optimistis, target tersebut bisa tercapai pada 2021 meski masih ada pandemi Covid-19. "Ini angka realistis yang dapat kami wujudkan," katanya saat konferensi pers virtual bertajuk ‘Outlook Industri Peer to Peer Lending 2021’, akhir tahun lalu (7/12/2020).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan