Apabila melewati level tersebut, maka harga bitcoin kemungkinan kembali di bawah US$ 20 ribu. Selain itu, selanjutnya berada pada harga US$ 18.900.

Selain itu, Founder and Managing Partner of Fairlead Strategies Katie Stockton mencatat bahwa secara teknis, bitcoin terlihat overbought dalam jangka pendek. Kondisi ini membuat bitcoin mencapai harga US$ 18.300 hingga US$ 19.500.

“Jika itu terlampaui, harga bisa merosot hingga US$ 13.900,” ujar Katie dikutip dari MarketWatch.

Meski begitu, analis lainnya optimistis harga kripto akan meningkat. “Jika investor kripto dapat menahan kemungkinan volatilitas yang diinduksi The Fed pekan ini, seharusnya terjadi kenaikan pada Rabu (27/7)," kata salah satu pendiri perusahaan pemberi pinjaman kripto Nexo Antoni Trenchev dikutip dari Bloomberg, Senin (25/7).

Ia memperkirakan, harga bitcoin bisa naik menjadi US$ 24 ribu.

CEO Bensignor Group Rick Bensignor juga memprediksi, harga bitcoin naik ke level US$ 30 ribu. "Bitcoin dapat menuju harga tersebut sebelum menemui beberapa hambatan teknis," katanya.

Analis pasar kripto di bursa kripto Jepang Bitbank Yuya Hasegawa juga mengatakan, akan terjadi pembalikan tren di kripto. Perlambatan harga crypto saat ini menurutnya merupakan jaminan atas kenaikan suku bunga The Fed.

"Namun, prospek jangka pendek untuk bitcoin adalah bullish dan bisa mencapai sekitar US$ 29 ribu," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan