Dari sisi kategori, makanan merupakan yang paling banyak dibicarakan di Twitter. Disusul kelompok produk aksesori, elektronik dan gawai.
Banyak pedagang yang membahas promosi melalui media sosial, termasuk Twitter. Apalagi, 56% responden yang merupakan pembeli, mulai berbelanja online karena dengan promosi gratis ongkir atau ongkos kirim.
Lalu, 55% responden tertarik karena adanya diskon. Selain itu, 54% berbelanja online karena melihat review atau komentar konsumen sebelumnya.
Dwi menilai, tren pembahasan di Twitter bisa menjadi acuan bagi perusahaan e-commerce maupun penjual online untuk menyesuaikan permintaan konsumen. Sebab, tren percakapan merefleksikan apa yang diinginkan oleh konsumen dalam berbelanja online.
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan