Beda Cara Gojek dan Grab Tekan Dampak Pandemi Corona Terhadap Mitra

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, pengemudi ojek online menunggu penumpang di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
1/4/2020, 09.55 WIB

Gojek dan Grab menerapkan beberapa langkah untuk meminimalkan dampak pandemi corona terhadap pendapatan mitra pengemudi taksi dan ojek online, juga penjual (merchant). Kedua decacorn ini menyetop pembayaran cicilan hingga bermitra dengan pemerintah dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, perusahaan meluncurkan sejumlah inisiatif untuk menahan dampak negatif dari penyebaran virus corona terhadap mitra. “Meskipun kami butuh waktu untuk memastikan seluruh program dapat terimplementasi secara menyeluruh di tengah keterbatasan persediaan, serta dengan ditetapkannya jaga jarak sosial,” katanya dalam siaran pers, kemarin malam (31/3).

Untuk mendorong pendapatan, Gojek menambah opsi tip bagi mitra hingga Rp 100 ribu. Bagi mitra yang terinfeksi covid-19, perusahaan memberikan bantuan pendapatan.

(Baca: Bantu Mitra Terdampak Corona, Grab Kucurkan Rp 161 M & Gojek Rp 100 M)

Lalu, para petinggi Gojek menyumbangkan 25% dari gaji setahun untuk membantu mitra yang terdampak pandemi. Saat ini, sudah terkumpul Rp 100 miliar. Gojek juga berpartisipasi dalam program BLT dari pemerintah.

Untuk menekan biaya harian, decacorn Tanah Air itu meluncurkan program distribusi paket sembako bagi mitra pengemudi berusia 60 tahun lebih di kota-kota utama. Perusahaan juga berkolaborasi dengan Alfamart, memberikan voucher bagi mitra pengemui dan service provider membeli kebutuhan pokok.

Ada juga voucher sembako dari Yayasan Anak Bangsa Bisa. Lalu, paket makanan hemat dan sehat dari merchant GoFood untuk mitra pengemudi. Program ini sudah dimulai di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

(Baca: Warga Miskin, Pekerja Informal & Ojol Dapat Bantuan Tunai Efek Corona)

Lalu, memberikan bantuan pembayaran pinjaman kendaraan lewat kerja sama dengan pemerintah. Namun, prosedurnya belum ditetapkan.

Sedangkan Grab memberikan pendanaan secara langsung kepada merchant GrabFood terpilih. Decacorn asal Singapura ini juga akan bermitra dengan pihak ketiga terkait program pemasaran mitra tersebut.

Hal itu dilakukan karena hanya layanan pesan-antar makanan yang masih bisa tumbuh di tengah pandemi corona. “Prioritas utama kami yakni memastikan keselamatan dan keberlangsungan hidup setiap individu yang tergabung dalam platform kami,” kata Group CEO sekaligus Co-Founder Grab Anthony Tan dalam siaran pers.

Decacorn asal Singapura itu juga akan memperluas layanan GrabMart dan GrabAssistant ke lebih banyak negara dalam beberapa minggu ke depan. Saat ini, GrabMart baru tersedia di Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand.

(Baca: Bank Klarifikasi Heboh Keringanan Bayar Cicilan Kredit Versi Jokowi)

Rencanannya, layanan itu akan diperluas ke lebih banyak kota dan negara termasuk Filipina, Myanmar dan Kamboja dalam beberapa minggu mendatang. Pengguna dapat menggunakan GrabMart untuk membeli bahan pokok di swalayan, toko serba ada, dan apotek tanpa harus meninggalkan rumah.

Di Indonesia, pelanggan juga dapat memanfaatkan GrabFresh yang bekerja sama dengan HappyFresh untuk membeli produk segar seperti sayuran, buah, dan daging. Di Malaysia dan Singapura, pengemudi GrabCar juga diperbolehkan menyediakan layanan GrabFood, GrabMart, dan GrabExpress.

(Baca: Pendapatan Pengemudi Taksi dan Ojek Online Anjlok 80% Akibat Corona)

Selama beberapa minggu ke depan, layanan concierge on-demand, GrabAssistant akan diperluas ke beberapa kota baru di Filipina, Indonesia dan Thailand. Bahkan, layanan ini akan diluncurkan kembali di Vietnam.

Layanan GrabAssistant berbeda dari GrabMart, di mana pelanggan dapat meminta bantuan mitra pengantaran untuk menangani kebutuhan mendesak atau membeli produk di toko-toko yang tidak terdaftar di GrabMart. Hal ini untuk mendukung kampanye #dirumahaja.

(Baca: Setop Layanan GoMassage Efek Virus Corona, Gojek Beri Kompensasi Mitra)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan