CEO Facebook Mark Zuckerberg sempat dikritik pegawai hingga ilmuwan, karena tak memberikan ‘sanksi’ atas unggahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump perihal kerusuhan atas kematian George Floyd. Kini, Instagram berjanji akan mengubah kebijakan, dan mendukung komunitas warga kulit hitam.
Instagram berada di bawah naungan Facebook. Selain di Twitter, Trump mengunggah konten yang berbunyi, ‘ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai’ di Instagram.
CEO Instagram Adam Mosseri menyadari, ada banyak keluhan karena perusahaan tak memberikan ‘sanksi’ atas unggahan Trump tersebut. “Kami mendengar kekhawatiran tentang apakah kami menekan suara Black (warga kulit hitam), apakah produk dan kebijakan kami memperlakukan semua orang dengan setara,” katanya dikutip dari blog resmi Instagram, Selasa (16/6).
(Baca: Mark Zuckerberg Tak ‘Sanksi’ Trump, 600 Pegawai Facebook Mogok Kerja)
Oleh karena itu, perusahaan mengambil langkah-langkah untuk mendukung komunitas warga kulit hitam. Instagram akan meninjau bagaimana sistem merekomendasikan konten, menangani unggahan pelecehan, dan verifikasi.
"Saat ini, orang-orang di seluruh dunia menuntut tindakan atas kata-kata, dan kami berutang hal yang sama kepada komunitas,” kata Mosseri.
Hanya, Mosseri tidak menjabarkan secara spesifik tentang langkah apa yang akan dilakukan. Ia hanya menjelaskan, ada beberapa bidang utama yang akan ditinjau.
Bidang utama yang dimaksud yakni terkait pelecehan, verifikasi, distribusi, dan bias algoritmik. Perusahaan akan mengkaji kriteria yang digunakan untuk memverifikasi pengguna Instagram.
(Baca: Bos Facebook ‘Jijik’ Atas Unggahan Trump, tapi PHK Pegawai yang Kritik)
Instagram juga akan meninjau bagaimana kontennya disaring, untuk melihat ada tidaknya bias. Perusahaan berharap, langkah ini membuat platform-nya menjadi lebih transparan.
"Tujuan kami, Instagram menjadi tempat di mana semua orang merasa aman, didukung, dan bebas mengekspresikan diri mereka. Saya berharap langkah ini akan membuat kami lebih dekat dengan tujuan itu," katanya.
Pernyataan itu disampaikan Mosseri, setelah Zuckerberg berjanji akan mengubah kebijakan terkait konten. Utamanya, akan berfokus pada keadilan rasial.
(Baca: Facebook Pecat Karyawan Pengkritik Zuckerberg Terkait Unggahan Trump)
Kebijakan yang akan ditinjau ulang yakni bagaimana perusahaan memperlakukan konten yang berhubungan dengan polisi atau pasukan negara. Selain itu, terkait bagaimana perusahaan memperlakukan konten di negara-negara yang tengah terjadi kerusuhan sipil atau konflik kekerasan.
"Mengingat sejarah sensitif di AS, ini patut mendapat pertimbangan khusus," tulis Zuckerberg melalui memo yang ditujukan kepada karyawan, dikutip dari CNBC Internasional, pekan lalu (8/6). (Baca: Tak Hapus Status Trump Soal Kerusuhan, Bos Facebook Dikritik Pegawai)
Facebook juga akan meninjau kembali bagaimana perusahaan dapat memoderasi konten. “Saat ini, Facebook dapat membiarkan konten naik atau turun,” kata Zuckerberg.
(Baca: Dikritik Ilmuwan-Karyawan soal Trump, CEO Facebook Janji Ubah Aturan)