Inggris Putuskan Setop Teknologi 5G Huawei Secara Penuh pada 2027

123RF.com
Ilustrasi Huawei
Penulis: Desy Setyowati
14/7/2020, 20.19 WIB

Inggris akhirnya memutuskan untuk menyetop penggunaan seluruh jaringan internet generasi kelima (5GHuawei pada 2027. Perusahaan telekomunikasi juga tidak bisa memakai layanan baru milik perusahaan asal Tiongkok itu mulai awal tahun depan.

Sekretaris Negara untuk Departemen Dalam Negeri  di bidang Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris Oliver Dowden mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan saran dari pakar siber. “Pemerintah memutuskan, perlu melarang Huawei dari proyek jaringan 5G,” kata dia dikutip dari Reuters, Selasa (14/7).

Namun, kebijakan itu berlaku bertahap. Perusahaan telekomunikasi di Inggris tidak bisa menggunakan teknologi maupun layanan baru Huawei mulai awal 2021. Lalu, layanannya disetop seluruhnya pada 2027.

Dowden memastikan bahwa pengembangan 5G di negaranya akan terus berjalan. “Tetapi hanya jika kita memiliki kepercayaan pada keamanan dan ketahanan infrastruktur yang dibangunnya,” kata dia.

(Baca: Diputuskan Hari Ini, Inggris Dikabarkan Setop 5G Huawei Akhir 2020)

Inggris memilih untuk menggunakan layanan 5G dari Nokia, dan Ericsson. Selain itu, pemerintah akan mencari pemasok baru seperti Samsung dan NEC.

Ia mengatakan, kebijakan menyetop layanan 5G Huawei bukan hanya dilakukan oleh Inggris. “Saya pikir, Kanada memiliki analisis serupa dengan kami dan belum mengambil keputusan. Selandia Baru memiliki proses yang sedikit berbeda,” ujar dia.

Huawei mengaku kecewa dengan keputusan itu. “Ini berita buruk bagi siapa pun di Inggris yang memiliki ponsel,” kata juru bicara Huawei. “Kami mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali. Kami tetap yakin bahwa pembatasan AS yang baru tidak akan memengaruhi ketahanan atau keamanan produk yang kami suplai ke Inggris.”

(Baca: Bisnis Terhambat karena Trump, Laba Huawei Tetap Tumbuh 9,2% per Juni)

Sebelumnya, National Cyber ​​Security Center GCHQ mengatakan bahwa sanksi dari Amerika Serikat (AS) akan berpengaruh terhadap keamanan layanan Huawei. “Sanksi AS memiliki dampak ‘berat’ bagi perusahaan, yang secara signifikan mengubah perhitungan GCHQ,” demikian tertulis pada laporan National Cyber ​​Security Center GCHQ.

Namun, tak ada bocoran terperinci terkait risiko keamanan teknologi yang dimaksud. (Baca: Inggris Diprediksi Setop 5G Huawei dalam Beberapa Bulan karena Trump)

Kebijakan tersebut tentu akan membuat hubungan Inggris dan Tiongkok memanas. Namun, Presiden AS Donald Trump mengancam akan memutus hubungan kerja sama intelijen dengan negara yang memakai jasa Huawei.

Di satu sisi, Inggris tengah mengupayakan kesepakatan dagang dengan AS pasca-Brexit. Oleh karena itu, langkah Inggris membatasi layanan Huawei dinilai bisa memperkuat hubungan dengan Negeri Paman Sam.

(Baca: Terancam Terdepak dari 5G Inggris, Huawei Kembali Lobi Boris Johnson)