Perusahaan maskapai penerbangan, AirAsia meluncurkan aplikasi super (superapp), airasia.com pekan lalu (8/10). Korporasi berbasis di di Kuala Lumpur, Malaysia itu pun memberikan diskon hingga 50% di tengah pandemi corona.
Aplikasi AirAsia terdiri dari 15 lebih jenis produk dan layanan di bawah tiga pilar utama yakni perjalanan, e-commerce, dan teknologi finansial (fintech). “Di sini Anda akan menemukan berbagai promosi hotel, penerbangan, merchandise, paket kesehatan, dan lainnya,” demikian dikutip dari email resmi perusahaan, Senin (12/10).
Promosi hingga 50% berlaku mulai hari ini hingga akhir pekan (18/10) di Indonesia. Sedangkan secara global, perusahaan memberikan diskon hingga 90%.
CEO AirAsia Grup Tony Fernandes mengatakan, airasia.com memungkinkan semua orang untuk terbang, menginap, berbelanja, makan, dan lainnya dalam kenyamanan satu aplikasi super. “Kami tidak menyia-nyiakan krisis,” kata dia dikutip dari siaran resminya, pekan lalu (8/10).
Maskapai penerbangan itu menyempurnakan aplikasi supernya selama periode karantina wilayah (lockdown). “Kami menyatukan pengalaman pengguna dan menyederhanakan pembayaran menjadi sekali klik,” ujar dia.
CEO airasia.com Karen Chan menilai bahwa fleksibilitas perjalanan konsumen berubah saat pandemi virus corona dan setelahnya. Oleh karena itu, perusahaan meluncurkan AirAsia unlimited pass yang memungkinkan pengguna membeli tiket pesawat dahulu meski waktu bepergiannya masih lama.
AirAsia juga merilis fitur snap untuk memesan paket penerbangan dan hotel. Juga layanan berbelanja kebutuhan sehari-hari dan bahan pokok. “Airasia.com tidak hanya menghubungkan orang ke tujuan, lebih dari itu,” kata Karen.
Selain terkait pariwisata, airasia.com menyediakan layanan logistik. McKinsey sempat memprediksi terdapat 1,6 miliar paket yang dikirim atas transaksi di e-commerce pada 2022.
Jumlahnya bisa meningkat lagi, mengingat layanan e-commerce semakin diminati selama pandemi Covid-19 sebagaimana Databoks di bawah ini:
Berdasarkan laporan AppsFlyer bertajuk ‘The State of Shopping App Marketing 2020 Edition’, konsumen Indonesia menghabiskan waktu di platform e-commerce meningkat 70% selama Februari-Juni.
Selain itu, Facebook dan Bain & Company memperkirakan bahwa nilai transaksi belanja online di Indonesia hampir US$ 72 miliar atau sekitar Rp 1.047,6 triliun pada 2025. Angka ini melonjak dibandingkan proyeksi awal US$ 48 miliar.
Proyeksi nilai transaksi belanja online melonjak menjadi US$ 147 miliar di Asia Tenggara pada 2025. Angka ini juga meningkat dibandingkan prediksi awal yang hanya US$ 120 miliar.
AirAsia juga berencana merambah layanan pesan-antar makanan (food delivery), yang sudah disediakan oleh Gojek dan Grab melalui GoFood dan GrabFood.
Namun AirAsia tak ingin merambah layanan pengantaran atau berbagi tumpangan (ride-hailing) seperti taksi dan ojek online. Perusahaan akan berfokus menjadi agregator, yang membandingkan harga layanan dari korporasi lain.
Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy SEA 2019 memperkirakan, nilai transaksi (gross merchandise value/GMV) sektor berbagi tumpangan di Indonesia mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 83,8 triliun tahun lalu. Nilainya diprediksi melonjak menjadi US$ 18 miliar pada 2025.
Sedangkan di Asia Tenggara, transaksinya diproyeksikan mencapai US$ 12,7 miliar tahun lalu. Rinciannya, US$ 5,2 miliar dari pesan-antar makanan dan US$ 7,5 miliar dari transportasi.
Google, Temasek dan Bain memperkirakan porsi pesan-antar makanan dan transportasi menjadi 50:50 pada 2025.
Untuk menyediakan beragam layanan, airasia.com memanfaatkan ekosistem digitalnya yang terdiri dari 75 juta pengguna dan 40 juta unduhan aplikasi super. Ini untuk menghasilkan pengalaman konsumen yang dipersonalisasi.