Warung Pintar menjalankan beragam cara agar bisa tumbuh di tengah pandemi corona. Startup ini menghindari biaya pemasaran yang berlebihan, menyediakan masing-masing dua layanan baru dan program kemitraan dengan decacorn.
Ketiga langkah tersebut mendongkrak pendapatan hingga enam kali lipat pada tahun lalu.
Kini, Warung Pintar mengakuisisi Bizzy Digital, yang berfokus meningkatkan efisiensi rantai pasok. Pasca-akusisi, Bizzy tetap mempertahankan brand dan struktur organisasi.
Bizzy juga bakal memberikan akses ke ekosistem peritel online. Pendekatan ini dinilai bisa menjadi solusi atas beragam persoalan yang dihadapi startup e-commerce B2B dengan perusahaan FMCG, dan distributor.
“Setelah kami bergabung, tidak ada satupun pemain di industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir seperti kami. Akuisisi ini membuat kami bisa menawarkan brand dan distributor strategi yang bertumpu kepada data, dengan berbagai nilai tambah,” kata CEO Bizzy Digital Andrew Mawikere.
Bizzy Digital saat ini melayani lebih dari 100 ribu peritel bersama 45 mitra distribusi di 39 kota. Selain itu, telah bekerja sama dengan 50 lebih brand FMCG besar dan distributor.
Co-founder dan Managing Partner di East Ventures Willson Cuaca menilai adanya sinergi dan efisiensi yang kuat dari penggabungan kedua perusahaan. Warung Pintar dapat berfokus pada permintaan, sementara Bizzy Digital dari sisi suplai.
“Dengan bergabung, mereka bisa melayani kedua sisi industri, konsumen, ritel, dan brand dengan cara yang paling efektif. Bagi kami, ini adalah 1+1=3,” kata Willson.