Gaet Perusahaan Taiwan, Gojek Ingin 100% Pakai Kendaraan Listrik 2030

Gojek
Gojek bekerja sama dengan Gogoro
2/11/2021, 10.58 WIB

Gojek mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan asal Taiwan, Gogoro. Ini sejalan dengan target Gojek menerapkan 100% kendaraan listrik pada 2030.

Kemitraan decacorn Indonesia dan Gogoro saat ini mencakup dua pola kerja sama. Pertama, investasi induk Gojek, GoTo Group di Gogoro melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE).

Investasi tersebut dimulai sejak September. Sedangkan transaksi ditargetkan rampung awal 2022. 

Kedua, kerja sama Gojek dan Gogoro dalam mengembangkan percontohan baterai swap pada kendaraan listrik. Keduanya juga menggandeng perusahaan berpelat merah, Pertamina.

"Baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik," kata pendiri dan CEO Gogoro Horace Luke dalam siaran pers, Selasa (2/11). Baterai swap memudahkan pengguna kendaraan listrik melanjutkan perjalanan, mirip seperti isi bensin.

Nantinya, ketiga perusahaan melakukan uji coba penerapan baterai swap dengan menghadirkan 250 kendaraan listrik, Gogoro Smartscooter. Akan ada empat stasiun baterai swap GoStation di SPBU Pertamina.

Ke depan, kapasitas kendaraan listrik dan stasiun baterai swap akan diperbanyak menjadi 5.000 kendaraan listrik roda dua.

Co-Founder sekaligus CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, kemitraan dengan Gogoro mendorong upaya perusahaan menjadikan kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia. "Ini merupakan langkah nyata Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan transisi 100% kendaraan listrik roda dua pada 2030," kata Kevin.

Decacorn itu memang ingin seluruh motor dan mobil di lini bisnis transportasi berbasis listrik. Pengembangan kendaraan listrik dilakukan sebagai komitmen untuk nol emisi pada 2030.

Selain pengembangan kendaraan listrik, Gojek membuat layanan GoTransit untuk mendukung nol emisi 2030. GoTransits merupakan solusi mobilitas yang membantu pengguna menentukan rute perjalanan. Melalui layanan itu, decacorn mengintegrasikan layanan dengan transportasi lain.

Selain itu, Gojek membuat fitur hitung emisi karbon yakni GoGreener Carbon Offset dengan menggaet startup Jejak.in. Melalui fitur ini, pengguna bisa menghitung jumlah emisi karbon sehari-hari dan mengonversinya dengan menanam pohon.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan