Inflasi Tinggi & Nasib Ojol jika Harga BBM dan Tarif Ojek Online Naik

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ojek daring mengangkut penumpang melintas di kawasan Setiabudi, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Penulis: Lenny Septiani
23/8/2022, 17.00 WIB

Pemerintah mengkaji opsi kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak bersubsidi, termasuk pertalite. Di satu sisi, tarif ojek online naik mulai akhir pekan ini (29/8). Bagaimana nasib mitra pengemudi Gojek, Grab, dan Maxim?

Direktur Center for Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, jika harga BBM dan tarif ojek online naik bersamaan maka akan mendorong inflasi menjadi 7% - 8% secara tahunan (year on year/yoy).

Begitu pun dengan inflasi di sektor transportasi. “Sumbangan inflasi transportasi akan naik signifikan,” kata Bhima kepada Katadata.co.id, Selasa (23/8).

Hal itu juga dapat berpengaruh terhadap pendapatan mitra pengemudi Gojek, Grab, dan Maxim. “Kalau tarif naik tinggi, konsumen akan kaget dan mencari alternatif transportasi lain,” ujarnya.

Menurut Bhima, pemerintah harus berhati-hati dalam mendesain kenaikan tarif. Pemerintah dinilai perlu mengecek peningkatan konsumsi kelas menengah, tingkat inflasi, dan tantangan yang bisa menghambat daya beli.

Disposable income dari konsumen ojek online juga tergerus oleh harga pangan,” kata dia. “Dari segi pendapatan pengemudi, saat ini dalam proses pemulihan karena mobilitas belum kembali ke pra-pandemi.”

Berdasarkan data Google Mobility di Jakarta per 10 Agustus, tingkat pergerakan masyarakat ke ritel atau pusat perbelanjaan minus 11%, ke stasiun transit negatif 24% dan ke perkantoran turun 7%.

Belum lagi, persaingan antara pengemudi ojek online juga tinggi. “Jadi kenaikan tarif seolah membantu pendapatan pengemudi ojol, tapi sebenarnya bisa blunder,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda. “Dengan adanya kenaikan harga Pertalite bisa mencapai 7% - 8,5%,” kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (23/8).

Hal itu tentu akan membuat daya beli masyarakat menurun dan memperlambat pemulihan ekonomi.

Katadata.co.id juga mengonfirmasi dampaknya kepada Grab, Gojek, dan Maxim. Namun mereka belum bisa memberikan tanggapan karena kenaikan harga BBM masih berupa wacana.

Reporter: Lenny Septiani