Pendapatan Driver Ojek Online Pernah Rp 11 Juta/Bulan, Kini Berapa?

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Pengemudi ojek daring menggunakan sekat pembatas dengan penumpang saat pembagian gratis di Mall BTM, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020).
Penulis: Desy Setyowati
10/10/2022, 10.13 WIB
Pendapatan pengemudi ojek online selama 2014 - 2018 (Kompas)

Kemenhub memang sudah menaikkan tarif ojek online per 10 September. Namun pesanan berkurang menjadi di bawah lima dari sebelumnya lima sampai 10 kali per hari.

"Dengan adanya pemberlakuan tarif ojol baru, sebagian pengguna jasa ojek online mengurangi penggunaan dan tak sedikit yang berpindah ke angkutan lain," ujar Djoko.

Di satu sisi, 52,08% pengemudi ojek online mengaku jarang mendapatkan bonus dari aplikator. Kemudian 37,4% tidak pernah mendapatkan bonus.

Aplikator yang dimaksud seperti Gojek, Grab, dan Maxim. “Untuk mendapatkan tip dari penumpang juga jarang (75,79%),” kata Djoko.

Survei tersebut dilakukan selama 13 – 20 September secara online atau setelah pemerintah menaikkan harga BBM atau bahan bakar minyak bersubsidi jenis pertalite dan solar.

Pengemudi ojek online yang disurvei berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sebanyak 81% dari mereka merupakan laki-laki. Selain itu, 40,63% berusia 20 – 30 tahun.

Sebanyak 39,38% dari mereka menjadi pengemudi ojol kurang dari setahun. Rinciannya dapat dilihat pada bagan di bawah ini: 

Lama menjadi pengemudi ojol atau ojek online (Balitbang Kemenhub)

"Aspek keselamatan belum menjadi perhatian utama dari pengemudi ojek online," ujar Djoko. Hal ini terlihat dari waktu operasi pengemudi ojol yang didominasi 6 - 12 jam per hari (42,85%).

Hal itu dinilai belum memerhatikan aspek kelelahan yang akan berpengaruh terhadap keselamatan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani