AS Ajak Facebook, Google hingga Amazon Tangani Wabah Corona

Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi Google
Penulis: Desy Setyowati
11/3/2020, 11.30 WIB

Akan tetapi, perusahaan teknologi di Negeri Panda juga berpartisipasi mengantisipasi dampak dari penyebaran covid-19. Sebagaimana diketahui, virus corona lebih dulu menyebar secara masif di Tiongkok

Alibaba misalnya, meluncurkan klinik online pada aplikasi Alipay dan Taobao pada Januari lalu. Mereka juga mengembangkan algoritma kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) guna mengidentifikasi pneumonia.

(Baca: Xiaomi dan Ratusan Perusahaan Tiongkok Cari Pinjaman Efek Virus Corona)

Lalu, Baidu membuat platform konsultasi dokter online tanpa dipungut biaya dan algoritma bernama 'LinerFold' untuk lembaga penguji gen, pusat kontrol epidemi, dan peneliti global. Algoritma itu diklaim dapat memahami susunan genetik dari virus corona, sehingga bisa membantu pengembangan vaksin.

Tencent juga meluncurkan layanan konsultasi kesehatan online gratis di WeChat. Lalu unit bisnis komputasi awan (cloud) Huawei, yakni GrandOmics Biosciences mengembangkan alat untuk memahami susunan genetik virus corona.

Begitu juga dengan perusahaan berbagi tumpangan (ride hailing) Tiongkok, DiDi. Mereka menyediakan layanan cloud gratis untuk penelitian terkait virus corona.

(Baca: Layanan Sejenis di Tiongkok Terdampak Corona, Gojek & Grab Antisipasi)

Halaman: