PLN NTB Manfaatkan FABA untuk Bangun Infrastruktur

PLN
Bahan material konstruksi hasil pemanfaatan FABA oleh PT PLN UIW NTB.
Penulis: Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
18/1/2023, 13.06 WIB

Pria yang kerap disapa Djarwo itu menjelaskan, PLN menggandeng pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bersama-sama mengolah FABA. Bahan baku yang dihasilkan misalnya paving block, batako, mortar, bahan pembangunan jalan, beton struktural, gerabah, semen pozzolan, hingga tetrapod untuk menahan abrasi pantai.

”FABA tidak hanya menjadi sampah, namun limbah PLTU ini justru menjadi katalis penggerak roda perekonomian. Harapannya, ekonomi sirkular dapat terwujud, tidak hanya bagi masyarakat di sekitar PLTU, tapi ke seluruh masyarakat NTB secara luas,” paparnya.

Djarwo mengungkapkan, pemanfaatan FABA di NTB diserap untuk beberapa kategori. Sebanyak 24.300 ton FABA dari PLTU Jeranjang digunakan untuk pemanfaatan internal, dan 2.700 ton digunakan untuk instansi pemerintahan, seperti stabilisasi Lapangan Brimob di kawasan Ampenan, Kota Mataram.

Kemudian, sebanyak 2.700 ton FABA dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat, seperti Magot Center di Desa Rembiga, Kecamatan Selaparang, Mataram. Selain itu, 250 ton FABA dimanfaatkan oleh 38 UMKM di Pulau Lombok untuk pembangunan masjid, serta untuk Program Kampung Iklim binaan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB.

Sedangkan dari PLTU Sumbawa, sebanyak 1.150 ton FABA digunakan untuk pemanfaatan internal, 2.100 ton dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, 82 ton untuk pemanfaatan oleh instansi, dan 161 ton dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat.

Djarwo mengungkapkan, PLN membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi. “Upaya yang dilakukan PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip environmental, social, and governance dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” tandasnya.

Halaman: