PLN Gandeng Empat Korporasi Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik

ANTARA FOTO/Fauzan
Pengemudi taksi mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Mal Tangcity, Kota Tangerang, Banten, Jumat (31/1/2020). PLN menargetkan penambahan 167 unit SPKLU di Indonesia pada 2020 guna menunjang infrastruktur kendaraan listrik.
18/11/2020, 19.27 WIB

Director Government Affairs Grab Ridzki Kamadibrata mengatakan perusahaan telah mengoperasikan lebih dari 5 ribu armada kendaraan listrik mulai dari motor hingga mobil. “Ekosistem ini sangat penting karena kami butuh dukungan,” ujarnya.

Wuling pun tengah memasuki tahap studi kendaraan listrik. Wakil Direktur PT SGMW Motors Indonesia (Wuling) Sun Zhonghao mengatakan pihaknya akan terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ada di Indonesia. "Harapan kami, kerja sama ini dapat meningkatkan studi terkait infrastruktur charging dan home charging,” katanya.  

Potensi Besar Pasar Kendaraan Listrik RI

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa sebelumnya mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk kendaraan listrik. Angkanya sekitar 10% hingga 20% dari total mobil penumpang yang terjual per tahun. Rata-rata jumlah kendaraan roda empat yang terjual berkisar 1 juta hingga 1,2 juta unit setiap tahun.

Namun, adaptasi kendaraan listrik masih memiliki sejumlah persoalan. Pertama, harganya masih mahal ketimbang mobil berbahan bakar minyak. Kedua, ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU yamg masih minim. Ketiga, tipe mobil yang masih terbatas. Semua itu, menurut Fabby, sangat mempengaruhi psikologis konsumen.

Idealnya, pemerintah memberikan insentif untuk produksi dan pajak kendaraan listrik. Dengan begitu, harganya dapat turun di kisaran Rp 400 juta. Sebagai perbandingan, Hyundai baru saja meluncurkan dua tipe mobil listrik di Indonesia bertipe Ioniq dan Kona yang harganya di kisaran Rp 600 jutaan.

Fabby mengatakan pemerintah sebaiknya membuat target terukur untuk kendaraan listrik. “Berikan insentif untuk konsumen yang beralih ke mobil listrik, dorong pembukaan pasar, dan dukung pembangunan fast charging station,” katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan