Tekan Emisi Karbon, PLN akan Pensiunkan PLTU Bertahap Mulai 2030

Katadata/Ratri Kartika
PLTU Muara Laboh.
Penulis: Happy Fajrian
23/7/2021, 19.05 WIB

PLN telah menyiapkan strategi untuk menekan emisi karbon melalui pemanfaatan energi ramah lingkungan. Salah satunya, PLN bakal memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)-nya mulai 2030 untuk digantikan dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa pihaknya akan mulai memensiunkan generasi pertama pembangkit listrik tenaga uap pada 2030 dan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Sehingga pada 2060 seluruh pembangkit fosil sudah digantikan pembangkit berbasis EBT.

“Kami di sini dengan satu tujuan memastikan generasi mendatang memiliki masa depan yang lebih baik dibandingkan generasi hari ini,” ujarnya seperti dikutip Antara, Jumat (23/7).

Dia menambahkan bahwa PLN juga telah mengeliminasi rencana pengembangan baru pembangkit listrik berbasis gas bumi dan batu bara pada 2021-2030.

Kemudian pada 2035, PLN akan menjalankan tahap kedua mempensiunkan pembangkit fosil tua yang subkritikal sebesar sembilan gigawatt.

Tahap ketiga pada 2040, PLN akan kembali mempensiunkan pembangkit superkritikal sebesar 10 gigawatt. Lalu, lima tahun kemudian 24 gigawatt. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya PLN mencapai netral karbon pada 2060.

PLN juga mendorong transisi energi dan dekarbonisasi pada sektor ketenagalistrikan demi mencapai target nol emisi karbon pada 2060, seperti program co-firing biomassa, penggunaan kendaraan listrik, dan konversi pembangkit listrik tenaga diesel dengan pembangkit energi baru terbarukan.

"Kita harus menggeser pola konsumsi energi dari foreign based energy menjadi domestic based energy dengan mendorong kendaraan listrik, ini jadi solusi menekan emisi karbon. Transisi energi juga punya kepentingan menekan impor BBM," ujarnya.

PLN berkomitmen pengembangan energi baru terbarukan akan mengalami peningkatan secara masif mulai tahun 2028 karena kemajuan baterai yang semakin murah. Kemudian mengalami kenaikan secara eksponensial mulai tahun 2040.

Pembangkit nuklir akan masuk pada tahun 2040 untuk menjaga keandalan sistem seiring perkembangan teknologi nuklir yang semakin aman.

Perusahan setrum negara itu menjamin seluruh pembangkit listrik di Indonesia yang dikelola perseroan akan menggunakan energi bersih mulai tahun 2060.

Direktur Jenderal Asian Development Bank (ADB) untuk Kawasan Asia Tenggara Ramesh Subramaniam, menyampaikan apresiasi dan dukungannya pada visi PLN terhadap generasi mendatang.

“Saya mendengar poin yang sangat baik dari PLN bahwa peran kita yang paling penting adalah menjaga generasi mendatang. Itu adalah tanggung jawab kita," ucap Ramesh.

Reporter: Antara