RI Dorong Pemerataan Akses Energi Bersih di Negara Kepulauan Lewat G20

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging, Central Parking Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/3/2022).
Penulis: Happy Fajrian
18/5/2022, 19.03 WIB

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa ketergantungan terhadap pembangkit listrik tenaga diesel di wilayah kepulauan membuat penduduk setempat harus mengeluarkan biaya tinggi.

Solusi kebijakan seperti teknologi inovatif dan energi baru terbarukan dan penyimpanan energi cukup penting untuk menyelesaikan masalah. Hal ini membutuhkan investasi besar, penerimaan sosial yang luas dan komitmen politik yang kuat.

"KTT G20 pada pertengahan tahun ini akan diikuti KTT Negara Pulau dan Kepulauan. Presidensi tahun ini akan menjadi momen yang ampuh untuk mengangkat pentingnya akses berkelanjutan dan transisi energi di negara kepulauan," pungkas Prahoro.

Wakil Kepala Kantor Energi dan Lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Italia Nicola Bazzani mengapresiasi langkah Indonesia dalam presidensi G20 yang melanjutkan pembahasan terkait keamanan energi dan akses energi di negara-negara kepulauan dengan tetap memastikan transisi energi dapat mencapai keekonomian dan tantangan finansial lainnya.

Ia menuturkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dapat menjadi salah satu solusi dalam mendorong aksesibilitas dan pemerataan energi karena ada lebih dari 800 kepulauan yang memerlukan solusi tenaga listrik dan ketahanan energi.

Halaman:
Reporter: Antara

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.